Page 51 - MAJALAH 116
P. 51

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hik-  jawab pertanyaan dan tidak lepas  hambat jalannya pemerintahan. Pa-
            mat kebijaksanaan dalam permusya-  dari kritik atas semakin lemah dan  dahal, upaya yang jauh lebih agresif
            waratan perwakilan.”              tidak produktifnya DPR dalam men-  telah ditunjukkan para wakil rakyat
                                              jalankan fungsi legislasinya. Terha-  anggota Kongres AS untuk tidak
              Konstituen dan Keterwakilan     dap UU yang sudah dihasilkan pun  menerima proposal anggaran Presi-
                                              masih muncul dilema berupa digu-  den Obama dan Partai Demokrat.
              Hubungan konstituen dan ke-     gatnya substansi yang sudah disah-  Sehingga, hal tersebut sempat telah
            terwakilan politik yang terjalin baik  kan tersebut ke Mahkamah Konsti-  menghentikan (shut down) jalannya
            dapat dilihat dari dekat atau tida-  tusi melalui proses judicial review,  pemerintahan, yang telah sangat
            knya wakil rakyat dengan rakyat  karena dinilai bertenta ngan dengan  berisiko dan implikasi buruk terha-
            pemilih mereka yang telah mem-    UU yang sudah dibuat dan tengah  dap masa depan negara AS.
            berikan mandat. Dalam arena
            yang lebih nyata, hubungan ini                                          Representasi Dipertanyakan
            dapat dilihat dari dapat atau tida-
            knya dijalankan apa yang disebut                                        Untuk Indonesia, pelaksanaan
            sebagai fungsi representasi ang-                                      ketiga  fungsi  parlemen plus
            gota parlemen. Jelas saja, sebuah                                     fungsi representasi masih men-
            hubungan yang baik antara kon-                                        jadi pertanyaan, karena memang
            stituen dan wakil mereka dalam                                        banyak hal mendasar yang harus
            sebuah kerangka keterwakilan                                          dijawab dan sekaligus dibenahi,
            politik dan fungsi representasi,                                      agar antara konsep dan praktek
            akan tercermin dalam hubungan                                         terlihat relevansinya. Masalah
            komunikasi yang terpelihara, ter-                                     akuntabilitas para anggota DPR,
            utama secara langsung.                                                misalnya, harus dapat ditingkat-
                                                                                  kan, sejalan dengan me nguatnya
              Dalam sistem politik Indonesia,                                     peran mereka secara drastis
            implementasi fungsi representasi                                      pasca-1998. Sebab, masalah
            para anggota parlemen harus                                           akuntabilitas terkait erat dan
            dapat dilihat dari pelaksanaan                                        harus bersifat timbal-balik dari
            ketiga tugas pokok dan fungsi                                         kian menguatnya kewenangan
            DPR di tiga bidang yang ada dan                                       mereka, sebagai bukti dari tang-
            telah dikenal selama ini, secara                                      gung jawab pelaksanaan tugas,
            simultan dan menyeluruh, yakni                                        fungsi, dan kewenangan mereka
            legislasi, anggaran, dan penga-                                       kepada tuntutan konstituen atau
            wasan. Adapun dapat diasum-                                           rakyat pemilih mere ka. Itulah
            sikan, jika ketiga fungsi parlemen  diberlakukan. Sinisme yang muncul  sebabnya, dalam hal-hal kecil pun,
            tersebut telah dijalankan secara  terhadap UU yang dihasilkan DPR  seperti pengeluaran dan belanja
            realistis dengan baik, maka dapat  itu juga menjadi sinisme terhadap  perjalanan mereka, termasuk untuk
            dikatakan fungsi representasi telah  kinerja dan se perti peleceh an terha-  kegiatan kunjungan kerja (kunker)
            diimplementasikan secara kompre-  dap hasil kerja para wakil rakyat. Hal  ke berbagai dapil, para anggota DPR
            hensif dan optimal demi memenuhi  yang serupa juga muncul terhadap  harus dapat menunjukkan tang-
            kepentingan konstituen. Demikian  penilaian atas pelaksanaan fungsi  gung jawab mereka yang besar.
            pula sebaliknya. Di negara demokra-  anggaran (budget) dan fungsi pe­  Hal ini dapat diperlihtakan dengan
            si  maju  (advanced democracies)  ngawasan. Implementasi fungsi  menyusun laporan kunker, sebagai
            aplikasi fungsi representasi sudah  anggaran dinilai secara kritis seb-  bukti kunker dengan data-data pen-
            semakin spesifik, karena pelaksa-  agai kurang berpihak kepada rakyat  dukungnya, seperti bukti boarding
            naan tugas pokok dan fungsi parle-  banyak, dan hanya fokus pada ke-  pass,  kwitansi  pembayaran  ako-
            men yang sudah jamak dikenal itu  pentingan egoistik para anggota  modasi, konsumsi dan sebagainya,
            tidak ada masalah lagi, dan sudah  DPR, se perti peningkatan gaji dan  yang semua dibuat atas nama ang-
            berjalan secara optimal. Sedangkan  tunjangan kegiatan mereka, serta  gota DPR yang bersangkutan. Ben-
            di negara demokrasi yang masih  pengadaan  tunjangan  kegiatan  tuk pertanggungjawaban semes-
            menghadapi masalah dengan kon-    baru, seperti tunjangan komu-     tinya tidak dibuat atas nama pihak
            solidasi demokratisnya (emerging  nikasi. Sementara, pelaksanaan  lain, termasuk Sekretariat Jenderal
            democracies), fungsi representasi  fungsi pengawasan tidak luput dari  DPR, maupun atas nama staf dan
            masih terus dipertanyakan eksisten-  tudingan dan kritik yang muncul  keluarga anggota DPR. Belanja dan
            si dan sejauh mana pelaksanaannya.  bahwa kegiatan anggota DPR untuk  pembayaran pengeluaran nilainya
                                              melakukan kontrol yang asertif terh-  harus ditunjukkan sesuai dengan
              Kita di Indonesia, dalam kenya-  adap pemerintah telah dinilai secara  fakta di lapangan, atau yang lazim
            taannya, masih harus terus men-   sumbang juga sebagai upaya meng-  disebut dalam sistem pertanggung-


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 116 TH. XLIV, 2014  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56