Page 10 - MAJALAH 85
P. 10

ri  (Kemenlu)  pemerintah  Indonesia
            dalam  melakukan  upaya  diplomasi.
            “Persoalan TKI itu sebagian besar ada   Internet/ deplu.go.id
            di hulu, dan hulunya itu ada di Dep-
            nakertrans, BNP2TKI dan PJTKI,” kata-
            nya.
                Justru Najib melihat Kemenlu su-
            dah  melakukan  upaya  perlindungan
            secara  maksimal.  Ia  mencontohkan
            ketika ada calon TKI yang akan dihu-
            kum pancung kemudian keluarganya
            memaafkan dengan syarat penggan-
            tian Rp 4,6 milyar.
                “Justru Kemenlu yang mengelu-
            arkan uang. Nah dimana BNP2TKI? Di-
            mana Depnakertrans yang mengam-
            bil dana asuransi 400 ribu rupiah pada
            setiap calon TKI yang berangkat, dan   Darsem, TKI asal Jawa Barat       Menteri Luar Negeri  RI Marty Natalegawa
            saya dengar uang nya tersebut cukup   yang kami terima ada 23 TKI yang ter-  bayar  uang  diyat,  Najib  mengatakan
            besar bahkan bisa mencapai triliunan   ancam hukuman itu,” katanya.  pemerintah  Indonesia  harus  meng-
            rupiah.  Nah itu  kenapa  berat  me-  “Upaya  yang  pertama  kita  laku-  gunakan sumber dayanya untuk me-
            ngeluarkan itu (uang-red). Bagaimana     kan adalah diplomasi dengan peme-  nyelesaikan  permasalahan  tersebut.
            perjanjian kerjasama dengan asuran-  rintah Saudi tentang bagaimana nasib   “Yang jelas bahwa setiap nyawa war-
            si-asuransi  ini,  dan  kenapa  masalah   ke-23  TKI  ini,  apakah  itu  sudah  atau   ga Indonesia harus diselamatkan apa-
            sekecil ini tidak bisa tercover, saya kira   belum  final,  kalau  belum  final  kita   pun konsekuensi harus kita lakukan,”
            persoalan-persoalan yang harus dibe-  berusaha untuk mencarikan jalan agar   tegasnya.
            nahi,” tegasnya.                  mereka terselamatkan,” lanjutnya.      Anggota  DPR  dari  PKS  Hidayat
                Hingga  saat  ini  DPR  kata  Najib   Upaya  yang  dilakukan  selanjut-  Nurwahid mengatakan, harus  dilaku-
            menerima  laporan  terdapat  seba-  nya adalah upaya-upaya yang bersifat   kan  pembenahan  yang  menyeluruh
            nyak 23 TKI yang terancam hukuman   kekeluargaan,  seperti  mengirimkan   dalam proses pengiriman tenaga ker-
            pancung diSaudi Arabia sebagaimana   tim ke keluarga yang menjadi korban   ja Indonesia (TKI) ke luar negeri.
            telah  dijalani  TKI  asal  Bekasi  Ruyati   untuk bisa memaafkan. “Juga melaku-  “Sekitar  80  persen  persoalan
            binti Satubi (54). “DPR banyak meneri-  kan  upaya  hukum  dengan  mengi-  yang menimpa TKI di luar negeri bu-
            ma  laporan,  disamping  ada  laporan   rimkan  pengacara  untuk  melakukan   kan pada negara penerima, namun di-
            dari masyarakat dan LSM yang peduli   pembelaan secara hukum yang tentu-  yakini terjadi karena bermasalah sejak
            dengan nasib hal ini. Yang pasti, DPR   nya  sesuai  dengan  aturan  yang  ber-  awal  pada  proses  pengiriman,”  kata
            akan terus berupaya melakukan usaha   laku disana,” ujarnya.         Hidayat.
            semaksimal mungkin, karena dari data   Kalaupun  nantinya  harus  mem-   Dikatakannya,  berdasarkan  pe-
                                                                                 nelusuran sejak proses rekruitmen TKI
                                                                                 memang  ditemukan  banyak  terjadi
                                                                                 persoalan mulai dari manipulasi umur,
                                                                                 manipulasi  data,  manipulasi  keahlian
                                                                                 serta  tidak  dibekalinya  TKI  dengan
                                                                                 pelatihan yang memadai oleh perusa-
                                                                                 haan jasa tenaga kerja.
                                                                                     “Mencegah  terulangnya  kasus
                                                                                 yang menimpa Ruyati, TKI yang dihu-
                                                                                 kum  pancung  oleh  pengadilan  Arab
                                                                                 Saudi, ke depan perbaikan mendesak
                                                                                 yang  perlu  dilakukan  adalah  pem-
                                                                                 benahan  di  dalam  negeri,  terutama
                                                                                 menyangkut proses pengiriman TKI,”
                                                                                 lanjut dia.
                                                                                     Selain  itu,  ia  mengharapkan  se-
            Anggota DPR RI Hidayat Nurwahid (F-PKS) “80% persoalan TKI bukan pada negara penerima tapi dari
            pengiriman TKI itu sudah bermasalah”

                                                                                                               1
  10                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 | 11

                                                                                                                1

                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
  10 | PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 85 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                             1

                                                                              P
                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 85
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15