Page 47 - MAJALAH 81
P. 47

ANGGARAN




                Hasil Evaluasi BAKN DPR RI Atas Temuan BPK RI

            1.  Perbedaan aturan satu kementerian dengan kementerian lainnya bahkan dengan aturan yang dihjadikan acuan oleh
                BPK dalam pengelolaan keuangan negara.
            2.  Ketidak seragaman pendapat BPK atas pelaksanaan anggaran di suatu Pemda tingkat II dengan Pemda tingkat II lain-
                nya.
            3.  Didalam beberapa laporan hasil pemeriksaan BPK diketahui terdapat banyak temuan tetapi opini BPK terhadap Pemda
                tersebut tetap ‘WDP’ (Wajar Dengan Pengecualian).
            4.  Carry over temuan yang ada pada saat Pemda dipimpin kepada daerah yang lalu mengakibatkan laporan keuangan
                Pemda yang dipimpin oleh Kepala Daerah yang sekarang tidak mendapatkan opini ‘WDP’.
            5.  Compliance versus dampak negatif bila comply – Beberapa auditee mengeluhkan laporan BPK hanya menonjolkan un-
                sur ‘compliance’. Padahal didalam keadaan tertentu yang sangat mendesak dan untuk kepentingan masyarakat mung-
                kin saja auditee terpaksa menyimpang dari aturan yang ada.
            6.  Isi laporan versus tindak lanjut temuan. Seringkali laporan hasil pemeriksaan BPK sangat panjang, terlalu banyak find-
                ing (kondisi) tetapi kurang menganalisa penyebab dan dampak atau akibatnya. Akhirnya rekomendasi mengambang
                dan banyak yang sulit ditindaklanjuti.
            7.  Pinjaman pemerintah pusat/daerah. Dalam memeriksa rekening pinjaman pemerintah, BPK pada umumnya lebih ban-
                yak melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan pinjaman tersebut, dari pada melakukan pengujian atas proses
                terjadinya pinjaman tersebut.

                    (data Sekretariat BAKN)
                                               Anggota BAKN, MA. Fauzi Achmad
                Ada 9 orang anggota BAKN DPR                                     Kabupaten/Kota  menjadi  temuan  pe-
            RI.  Keberadaan  alat  kelengkapan  ini                              nyimpangan  BPK,  sedangkan  pelak-
            juga diwarnai dengan kehadiran ang-                                  sanaan anggaran yang sama di Peme-
            gota yang pernah berpengalaman se-                                   rintah  Kabupaten/Kota  lainnya  tidak
            bagai auditor BPK RI. ABDILLA FAUZI                                  dianggap sebagai penyimpangan.
            ACHMAD  anggota  BAKN  dari  Fraksi
            Partai  Hanura.  Pemahamannya  ten-                                  Pendapat Bapak terhadap temuan
            tang dunia auditor, serta studi banding                              perbedaan itu?
            yang pernah dilakukannya ke BPK ne-                                      Menurut pemahaman dan penga-
            gara lain seperti Spanyol dan  Austra-                               laman  saya,  serta  proses  audit  lapa
            lia  mempertajam  rekomendasi  yang                                  ngan,  maka  perlu  dilakukan  pemu-
            di-sampaikan    kepada  lembaga  audit                               takhiran. Jadi, Tim Audit BPK melaku-
            negara  ini.  Berikut  petikan  wawan-                               kan pembahasan atas temuan peme-
            caranya dengan tim Parlementaria.                                    riksaan  dengan  obyek  yang  diperiksa
                                                                                 sesuai  dengan  standar  pemeriksaan
                                                                                 keuangan negara. Dalam hal ini, pihak
            Bagaimana  BAKN  menemukan                                           auditee  menyampaikan  kondisi  yang
            adanya perbedaan audit di tingkat                                    menyebabkan  terpaksa  adanya  pen-
            Kementerian?                                                         yimpangan. Auditor  dapat  memasuk-
                Ada  keluhan  dari  beberapa  au-  Bagaimana pula dengan keluhan   kan  kondisi  khusus  tersebut  apabila
            ditee  atas  terjadinya  perbedaan  an-  Auditee di level Pemerintah Dae-  memang  senyatanya  secara  obyektif
            tara aturan Kementerian-kementerian   rah?                           perlu pihak auditee membuat kebijak-
            yang bersangkutan, misalnya Kemen-    Pada  saat  kunjungan  kerja,  di-  sanaan sesuai levelnya. Tetap saja per-
            terian Dalam Negeri maupun Kemen-  sampaikan  keluhan  dari  beberapa   aturan yang menjadi acuan Temuan di
            terian Kesehatan, dengan aturan dari   Pemerintahan  Kabupaten/Kota,  bah-  saat  pemeriksaan  lapangan,  namun
            Kementerian  Keuangan.  Akibatnya,   wa  pendapat  BPK  terhadap  suatu   manfaatnya adalah dapat merupakan
            dapat  terjadi,  auditee  merasa  apa   pelaksanaan  anggaran  dari  suatu   umpan balik bagi kesisteman yang dia-
            yang  dilakukannya  sudah  benar  se-  Pemda  Kabupaten/Kota  tertentu  ber-  tur  dalam  penyempurnaan  Peraturan
            suai dengan aturan Kementerian yang   beda dengan Pemda Kabupaten/Kota   oleh regulator sesuai dengan level ke-
            bersangkutan,  akan  tetapi  oleh  BPK   lainnya. Ketidak-seragaman pendapat   wenangannya, guna kelancaran pelak-
            dianggap  sebagai  temuan  penyimpa-  BPK  ini  dapat  mengakibatkan  pelak-  sanaan kedepan.
            ngan.                             sanaan anggaran di suatu Pemerintah   BAKN  mengusulkan  BPK  perlu



               | PARLEMENTARIA |  Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52