Page 10 - MAJALAH 137
P. 10

LAPORAN UTAMA



          serta menteri perdagangan dan                                      trade organization), tidak melanggar
          perindustrian yang ikut berwenang                                  perdagangan bebas. Selama itu untuk
          dalam proses pendistribusian pangan,                               kepentingan masyarakat kita, negara
          tentunya di bawah menteri kordinator                               berhak meminta perpanjangan untuk
          perekonomian.                                                      tidak menerapkan program tersebut.
            “Dalam permasalahan tata kelola,
          saya tidak akan menunjuk salah satu                                Regulasi Pangan
          pihak saja. Namun lebih kepada peran                                  Menghadapi lebaran tahun ini
          beberapa elemen negara. Sebut saja                                 Edhy berharap pemerintah belajar dari
          dalam produksi pangan dalam negeri,                                tahun-tahun sebelumnya. Hal itupun
          negara ini diwakili oleh menteri                                   sejatinya sudah diingatkan Komisi IV
          pertanian. Dalam distribusinya diwakili                            DPR RI kepada mitra kerjanya, Menteri
          menteri perdagangan. Kalau diantara                                Pertanian sejak setahun sebelumnya.
          distribusi dan produksi bahan pangan                               DPR RI meminta menteri pertanian
          ini diolah menjadi industri, ada menteri                           untuk segera mengecek lapangan,
          perindustriannya, dan sudah itu ada                                mulai dari sisi produksi terutama
          menteri kordinator perekonomian                                    bahan-bahan pokok, kemudian bahan-
          juga. Jika kementerian-kementerian                                 bahan tambahan atau pelengkapnya.
          terkait itu bersatu dan berkomunikasi                              Dari sana akan terlihat apakah masih
          dengan baik mencari titik temu, saya                               cukup atau tidak. Jika belum cukup,
          yakin  petani  terurus  dengan  baik,                              saat itu masih ada waktu untuk
          pedagangnya juga ikut berusaha sama-                               meningkatkan produksinya.
          sama menggerakkan roda ekonomi,                                       Terkait adanya praktek kartelisasi
          begitupun dengan pengusaha dan                                    foto: ayu/iw  dan penimbunan yang terjadi di setiap
          distributornya. Masyarakat pun akan                                menjelang puasa, lebaran, tahun
          merasa nyaman dengan harga bahan   Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo   baru, natal dan beberapa hari besar
          pangan yang cukup terjangkau,”   mengunjungi gudang beras Bulog    lainnya Edhy mengatakan bahwa ada
          paparnya.                                                          Undang-undang persaingan usaha.
            Walau demikian ia mengaku      semua. Indonesia harus mandiri, mampu   Perusahaan  penimbun dan  kartel
          tidak anti terhadap importir ataupun   memenuhi sendiri kebutuhnnya. Itulah   bisa dikenakan pasal dalam Undang-
          pedagang-pedagang besar. Sejauh ini   yang dinamakan kedaulatan pangan.   undang tersebut yang salah satu sanksi
          tidak ada pelarangan ekspor impor   Karena  bukan tidak mungkin kasus   berupa pemberhentian dan penutupan
          seratus persen. Ada beberapa komoditi   seperti itu akan kembali terjadi. Bahkan,   usaha. Edhy percaya KPPU (Komisi
          yang masih dibebaskan impor, bawang   bukan tidak mungkin juga suatu hari   pengawas persaingan usaha) tidak
          putih misalnya. Ini terjadi karena   Australia tidak akan mampu memenuhi   akan tebang pilih dalam menjalankan
          produksi dalam negeri sangat terbatas,   kebutuhan sapi Indonesia.  tugas-tugasnya. Selama kepentingan
          sehingga diberi keleluasaan, (namun   Ditambahkannya, terkadang    masyarakat terganggu maka mereka
          tetap diusahakan dalam negeri untuk   kebijakan impor pangan muncul karena   akan turun tangan terus. Dan kalau
          memproduksi sendiri bawang putih).   harga yang ditawarkan negara lain jauh   ada pejabat-pejabat berwenang yang
          Hal itu semata untuk mengantisipasi   lebih murah dibanding dalam negeri.   terlibat, maka Ombudsman lah yang
          ketergantungan dalam negeri terhadap   Sebut saja harga beras dalam negeri   akan turun tangan. Disinilah diperlukan
          produk negara lain. Ketergantungan   enam ribu rupiah, sementara harga   keterlibatan semua pihak, tidak
          terhadap produk asing itu diyakininya   beras yang ditawarkan negara lain tiga   hanya KPPU, namun juga kepolisian,
          akan  beresiko  terhadap  keamanan   ribu rupiah. Namun politisi dari fraksi   kejaksaan, DPR, bahkan KPK pun harus
          nasional.                        Partai Gerinda ini menduga bahwa   ikut mengawal kasus tersebut.
            “Karena begitu distop, mereka   harga yang ditawarkan importir itu   Ditambahkannya, sebenarnya
          tidak akan kirim, maka akan terjadi   pun sejatinya bukan harga real. Bukan   pihaknya tidak anti pedagang besar.
          masalah di dalam negeri. Contoh kasus   tidak mungkin importir juga mendapat   Silahkan saja para pedagang itu
          tahun 2011, dimana  Australia melarang   subsidi dari negara yang bersangkutan.   berdagang, namun dengan untung
          mengekspor sapinya ke Indonesia   Jika demikian maka Indonesia akan   sewajarnya. Karena para petani yang
          dengan alasan higienis, kesehatan   terpukul dua kali. Sudah terpukul dari   benar-benar menanam dari nol itu
          dan sebagainya. Bisa dibayangkan   susahnya pengadaan bahan-bahan   saja mengambil untung tidak banyak
          ada negara yang tiba-tiba mengambil   untuk memproduksi, juga terpukul dari   (normal). Dan jikapun harga pangan
          sikap tidak akan mengekspor bahan   menjualnya.                    di pasar naik, petani juga tidak pernah
          pangannya ke Indonesia, sementara   Lebih lanjut Edhy menilai petani   menikmatinya, karena harga yang
          kita tergantung, maka apa yang terjadi?   dalam negeri belum bisa dihadapkan   didapatnya tetap merupakan harga
          Pasti akan berpengaruh terhadap   pada persaingan terbuka dengan   normal.  Disini konsumenlah yang
          pasar dalam negeri,” ungkapnya.  petani-petani diluar, yang notabene   malah dirugikan.
            Oleh karena itu menurutnya     sistemnya sudah lebih matang dan rapi.   “Kami tidak ingin mematikan
          Indonesia harus mempersiapkan itu   Itu pun tidak melanggar WTO (world   pengusaha, namun kami tidak setuju



        10      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15