Page 15 - MAJALAH 137
P. 15

ekonomi dan stabilitas nasional.  jarang sarana dan prasarana distribusi   pek penawaran/produksi dan
               “Ketahanan pangan kita tidak lepas   masih terbatas dan kadang lebih mahal   permintaan. Pengelolaan kedua aspek
            dari sifat produksi komoditi pangan itu   daripada distribusi dari luar negeri   tersebut harus mampu mewujudkan
            sendiri yang musiman dan berfluktuasi   (kasus pengiriman sapi dari Nusa   ketahanan pangan nasional  yang
            karena sangat mudah dipengaruhi oleh   Tenggara ke Jakarta yang lebih mahal   tangguh menghadapi segala gejolak.
            iklim/cuaca. Perilaku produksi yang   daripada dari Australia ke Jakarta; atau   Pengelolaannya harus dilakukan
            sangat dipengaruhi iklim tersebut   biaya pengiriman beras dari Surabaya   dengan optimal mengingat kedua
            sangat mempengaruhi ketersediaan   ke Medan yang lebih mahal dari pada   aspek tersebut dapat tidak sejalan atau
            pangan nasional,” kata Ono.       pengiriman dari Vietnam ke Jakarta).  bertolak belakang,” katanya.
               Kalau perilaku produksi yang                                        Menurut Ono Surono, hal
            rentan terhadap perubahan iklim   Rantai Pasokan Panjang            yang prioritas untuk mewujudkan
            tersebut tidak dilengkapi dengan     Lebih jauh politisi PDI Perjuangan   kedaulatan pangan yaitu terkait dengan
            kebijakan pangan yang tangguh     ini mengatakan, dari sisi tataniaga,   produksi untuk bisa lebih meningkat,
            maka akan sangat merugikan, baik   sudah menjadi rahasia umum akan   pasca produksi agar penyerapan
            untuk produsen maupun konsumen,   panjangnya rantai pasokan yang    gabah petani yang memproduksi beras
            khususnya produsen berskala produksi   mengakibatkan perbedaan harga   mempunyai kepastian usaha dibidang
            kecil dan konsumen berpendapatan   tingkat produsen dan konsumen    pertanian layak bagi kehidupannya.
            rendah.                           yang cukup besar dengan              Distribusipun, sekarang ini cen-
               “ Karakteristik komoditi pangan   penguasaan  perdagangan  pangan   derung diserahkan kepada pa sar,
            yang mudah rusak, lahan produksi   pada kelompok tertentu (monopoli,   karena peran Bulog belum maksimal,
                                                                                sehingga peran pasar sangat dominan
                                                                                dalam menentukan harga.
                                                                                   “Harus ada lembaga, dalam hal ini
                                                                                Bulog yang memeng berperan sebagai
                                                                                sebuah badan sesuai dengan UU yang
                                                                                membuat regulasi di bawah langsung
                                                                                presiden, yang bisa memformulasikan
                         Hal prioritas untuk mewujudkan kedaulatan              regulasi sekaligus sebagai operator
                            pangan yaitu terkait dengan produksi                pelaksanaan kebijakan-kebijakan
                                                                                badan itu sendiri,” jelasnya.
                          untuk bisa lebih meningkat, pasca produksi               Itulah yang paling penting kalau
                             agar penyerapan gabah petani yang                  kita ingin menuju tujuan akhir yaitu
                          memproduksi beras mempunyai kepastian                 kedaulatan pangan, jadi Negara
                                                                                harus mempunyai sistem dari mulai
                             usaha di bidang pertanian layak bagi               produksi, distribusi, dan konsumsi.
                                       kehidupannya.                               Pembentukan Badan Pangan, yang
                                                                                telah dicanangkan sejak  tahun 2012
                                                                                lalu seperti yang diamanatkan dalam
                                                                                Undang-Undang No.18/2012 tentang
                                                                                Ketahanan Pangan, masih menemui
                                                                                kendala,  Padahal, UU  tersebut
                                                                                mengamanatkan pembentukan Badan
            petani yang terbatas; sarana dan   kartel dan oligopoli). Sedangkan dari   Pangan Nasional selambat-lambatnya
            prasarana pendukung pertanian     sisi  konsumsi, pangan merupakan   3 tahun setelah diundangkan pada 17
            yang kurang memadai dan lemahnya   pengeluaran terbesar bagi rumah   November 2012 lalu.
            penanganan panen dan pasca        tangga (di atas 50% dari jumlah      Meski demikian, hal itu tergantung
            panen mendorong Pemerintah        pengeluaran). Yang disayangkan    kepada siapa yang menjalankan, “Kalau
            untuk melakukan intervensi dengan   adalah fenomena  substitusi  pangan   pemerintah benar-benar komitmen
            mewujudkan kebijakan ketahanan    pokok dari pangan lokal ke bahan   dalam rangka menjaga pangan dalam
            pangan,” papar Ono Surono.        pangan impor.                     negeri,  guna  menjaga  kedaulatan
               Permasalahan yang muncul lainnya   “Dengan pertimbangan perma-   pangan nasional, sebenarnya tidak
            di dalam distribusi. Stok pangan yang   salahan pangan tersebut maka   akan menjadi masalah yang sulit.
            tersedia sebagian besar di daerah   kebijaksanaan pangan nasional   Maka tidak perlu ada tarik ulur dalam
            produksi harus didistribusikan antar   harus dapat mengakomodasikan   menentukan Badan Pangan itu,”
            daerah/antar pulau. Namun tidak   dan menyeimbangkan antara as-     pungkasnya.n                      (as)



                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016  l  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20