Page 16 - MAJALAH 137
P. 16

LAPORAN UTAMA



          Mendandani Jalur distribusi pangan







                  istribusi pangan yang efektif,                             konektifitas antar kepala daerah itu
                  efisien dan merata dinilai                                 penting, karena yang terjadi sekarang
                  masih belum terselenggara                                  mata rantai masih belum terintegrasi.
          Ddi Indonesia. Ada daerah                                          Sporadis gak karukaruan. Datanya gak
          yang surplus bahan pokok pangan,                                   jelas,” tandas Aria.
          namun di sisi lain masih ada daerah                                   Dia menjelaskan wilayah NKRI
          yang defisit. Problem ini menjadi                                  dengan bentang yang luas, antara
          bukti tidak meratanya pemenuhan                                    satu  daerah  dengan daerah lainya
          kebutuhan pangan karena ada                                        harus ada koordinasi yang sistematis.
          ketersendatan pada jalur distribusi.                               Pemerintah harus mengambil tindakan
             Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam                               untuk  membereskan  trasnportasi
          Azman Natawijana, menilai pemerintah                               kebutuhan bahan pokok. “Kerjasama
          belum memiliki langkah strategis untuk                             dengan PT Pos untuk pos angkut
          mengatasi masalah distribusi pangan.                               logistik, kerjasama dengan ASDP untuk
          Padahal dalam Undang-Undang No                                     distribusi pangan. Gak sulit,” ujar Aria
          7 tahun 2014 tentang Perdagangan,                                  menyarankan.
          pasal 3 poin D mengatakan, bahwa                                  foto: iwan armanias    Selain jalur distribusi yang
          pengaturan kegiatan perdagangan                                    belum tertata dengan rapi, Aria juga
          bertujuan untuk menjamin kelancaran                                mengkritisi soal koordinasi antara para
          distribusi dan ketersediaan barang                                 pemangku kepentingan, antara lembaga
          kebutuhan pokok dan barang penting.    Wakil Ketua Komisi VI DPR RI,   pemerintah yang terkait dan juga para
             “Ini kan masalah distribusi yang     Azam Azman Natawijana      pimpinan BUMN. Dia menilai dalam
          tidak tertangani oleh pemerintah.   ke pembeli. Ini membuktikan bahwa   tubuh birokrasi pemerintahan masih
          Undang-Undang Perdagangan sudah   distribusi  pangan masih boros.   ada ego sektoral. Dia menyarankan
          mengatakan, kemudian Kementerian   pemerintah perlu mempersingkat   agar para pemangku kepentingan
          Perdagangan yang mengatur        rantai perdagangan pangan agar tak   duduk bersama meninggalkan ego
          mengintervensi kalau ada kenaikan   membuat krisis ketahanan pangan,   sektoral dan berpikir mencari solusi
          harga di satu wilayah. Bagaimana dia   mengingat impor bahan pangan   yang tepat.
          mengintervensinya. Itu yang harus   antara 2004 hingga 2014 mencapai    “Itu pentingnya Menteri Pertanian,
          dibuat mekanismenya,” jelas Azam, saat   346 persen.               itu pentingnya koordinasi dengan
          diwawancarai di Gedung Nusantara I.    Senada dengan Wakil Ketua   Menteri Perdagangan. Jadi yang
              Jika pemerintah tidak segera   Komisi VI, Anggota Komisi VI DPR   namanya steakholder pangan ini, harus
          membetulkan mekanisme distribusi   RI Aria Bima juga mengatakan jalur   meninggalkan ego sektoralnya. Duduk
          yang efektif dan efisien, maka   distribusi pangan harus dibereskan.   mengatasi tidak hanya persoalan
          swasembada pangan hanya akan     Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini   produksinya tapi juga mata rantai
          menjadi wacana semata. Swasembada   mendorong pemerintah dan BUMN   distribusinya dan ini adalah persoalan
          pangan terancam tidak tercapai   untuk mengamankan jalur distribusi   sejak dulu yang tidak pernah selesai
          jika masalah distribusi tak segera   pangan. Dalam mewujudkan misi Nawa   karena  private mengambil alih posisi
          dikendalikan.                    Cita pemerintah, kehadirannya dalam   distribusi,” papar Aria.
              Ungkapan tersebut cukup      kondisi ketidaksediaan pangan, harga   Aria juga mengatakan, para
          beralasan, pasalnya Indonesia    kebutuhan pokok yang melambung    menteri dan jajarannya belum
          akan  selalu  merasa  defisit  bahan   tak terkendali, merupakan tindakan   bisa menerjemahkan kemauan
          pangan terus menerus, meskipun   yang tak bisa dielakkan. Menurutnya   presiden. Menurutnya, seharusnya
          data mengatakan ada peningkatan   permasalah tersebut tidak bisa dilepas   menteri punya kemampuan untuk
          suplai bahan pangan. Rantai distribusi   begitu saja, dan dibiarkan pada   mengarahkan birokrasi, bahkan
          pangan yang tidak baik akan berakibat   mekanisme pasar.           kalau perlu  memberikan tekanan.
          impor, padalah produksi komoditas   Maka infrastruktur hulu, sistem   “Kementeriannya mau, tapi persoalan
          mencukupi. Kalau distribusi tidak   distribusi ini penting didandani.   eselon 1 dan 2 ini, belum terbiasa
          merata maka akan ada yang selalu   Terutama  sistem  perdagangan,   melakukan koneksitas koordinasi. Jadi
          merasa defisit.                  sistem transportasi antar pulau   belum mengerti mimpinya presiden
              Terungkap informasi rantai   antar provinsi, itu yang tidak beres,   mau apa. Belum bisa menafsirkan
          perdagangan beras saja bisa mencapai   sehingga terjadi akumulasi harga yang   keinginan presiden seperti apa,”
          tujuh hingga delapan kali dari petani   berlebih. Perdagangan antar provinsi,   ungkapnya. n         (eko)



        16      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21