Page 19 - MAJALAH 137
P. 19

Prof Ahmad Sulaeman, Guru Besar FEMA IPB

                                 produk pangan Impor



                               Sebabkan anak kuntet







                    icara tentang kedaulatan
                    pangan sangat tergantung
                    pada kedaulatan mulut
            Bbang sa I ndonesia.
            Maksudnya disini, silahkan saja
            pemerintah menerapkan  kebijakan
            impor berbagai produk pangan, seperti
            beras, terigu dan sebagainya, namun
            jika  masyarakat Indonesia memiliki
            kedaulatan terhadap mulutnya, maka
            akan disadari bahwa itu merupakan
            produk impor yang akan memperkaya
            petani luar negeri.
                Dalam hal harga produk produk
            dalam negeri, walaupun sedikit
            mahal, namun lebih sehat. Sementara
            produk impor walaupun murah namun                                                                    foto: jaka/iw
            memiliki dampak yang sangat luar   Prof Ahmad Sulaeman
            biasa. Beras maupun sayuran impor
            selalu disemprot pestisida yang   yang besar sekali. Hal ini pernah saya   produk-produk dalam negeri,
            didalamnya bersifat hypothyroidism   saksikan sendiri di California. Ketika   termasuk bahan pangan sejatinya
            dan antiandrogenic. Hypothyroidism   kekeringan, petani tetap dibayar oleh   telah dilakukan oleh negara-negara
            ini mengurangi penyerapan yodium   pemerintah. Sementara di Indonesia   lain, Korea misalnya. Pemerintah
            dan zat-zat lain pada tubuh manusia.   malah sebaliknya. Subsidi untuk petani   Korea sangat melindungi makanan
            Akibatnya anak-anak tumbuh stunting   terus dikurangi.               tradisional bangsa sendiri, sehingga
            (kuntet) dan mengalami gangguan      Tidak hanya itu, produk buah impor   di negara itu jarang sekali ditemukan
            intelegensia dan intelektualitas.   lebih murah karena bisa awet.    makanan cepat saji ala Amerika
                Data riset kesehatan dasar (ris-  Di Rotterdam saya lihat produk   dan  negara-negara Eropa lainnya.
            kes das) tahun 2007, 20120 dan 2013   mereka paling cepat disimpan selama 6   Begitupun dengan  di  Inggris,
            menunjukan tingginya angka stunting   bulan hingga dua tahun. Karena buah-  bagaimana Pangeran Charles
            di kalangan anak Indonesia mencapai   buahan untuk ekspor disana disimpan   bersemangat mengampanyekan back
            36-37 persen. Patut diduga salah satu   pada suhu yang dingin, yakni antara   to British product.
            faktor penyebabnya adalah cemaran   2-6 derajat celcius, kelembabannya    Jika pemerintah serius lima tahun
            pestisida pada makanan dan minuman   juga diatur, bahkan buah tersebut   bisa mewujudkan kedaulatan pangan
            kita. Sedangkan sifat antiandrogenic   juga dilapisi oleh lilin untuk mencegah   yang didalamnya juga mengandung
            pada pestisida seperti DDT dan dieldrin   penguapan  dan  mencegah  jamur.   unsur keamanan pangan. Sambil
            terutama sejak bayi sampai dewasa   Hal itupun berlangsung di California.   meningkatkan produksi dalam
            walaupun dalam jumlah di bawah batas   Dengan sistem pengawetan tersebut   negeri, kebijakan pembatasan
            aman dapat menyebabakan hilangnya   maka  tidak  heran  kalau  produsen   impor, dan  blue print target dari
            sifat maskulin pada anak laki-laki   bisa  menjual  dengan  harga  yang   swasembada, pemerintah juga harus
            (demasculization). Tidak heran saat   murah, karena buah-buahan itu sudah   mengampanyekan nasionalisme lewat
            ini banyak LGBT.                  termasuk stok yang lama.           kedaulatan mulut tadi, dengan pilihan
                Murahnya harga buah dan sayuran     Kembali menumbuhkan jiwa     produk-produk lokal (produk dalam
            impor itu lebih dikarenakan subsidinya   nasionalisme lewat penggunaan   negeri). n                  (Ayu)



                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016  l  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24