Page 20 - MAJALAH 137
P. 20

SUMBANG SARAN



                                 ketahanan pangan:



                     persoalan Supply dan Harga







                                                          Oleh:
                                          Juli Panglima Saragih & Mandala Harefa
                              Peneliti Ekonomi Kebijakan Publik di Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI


                 angan merupakan kebutuhan
                 dasar  utama  manusia  yang
                 harus dipenuhi setiap saat/
          Psetiap hari. Hak untuk
          memperoleh pangan merupakan
          salah satu hak asasi manusia (HAM),
          sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
          27 UUD Tahun 1945 maupun Deklarasi
          Roma 1996. Pertimbangan tersebut
          mendasari  terbitnya  UU  No.7/1996
          tentang Pangan sebagaimana telah
          diganti dengan UU No.18/2012.
          Sebagai kebutuhan dasar dan salah
          satu HAM, pangan mempunyai arti
          dan peran yang sangat penting
          bagi bangsa dan negara Indonesia.
          Ketersediaan pangan yang lebih
          kecil dibandingkan kebutuhan dapat                                Foto: dok                         Foto: dok
          menciptakan bencana kelaparan,
          kerawanan pangan, dan ketidakstabilan    Juli Panglima Saragih            Mandala Harefa
          ekonomi.  Berbagai  gejolak  sosial
          dan ketidakstabilan politik dapat   perdesaan, masalah lingkungan   jumlah maupun  mutunya, aman,
          juga terjadi jika ketahanan pangan   (menjaga tata guna air dan kebersihan   beragam, bergizi, merata, dan
          terganggu. Kondisi pangan yang kritis   udara) serta kondisi sosial-politik.   terjangkau serta tidak bertentangan
          ini  bahkan  dapat  membahayakan   Beras juga merupakan sumber      dengan agama, keyakinan, dan
          stabilitas Nasional.              utama pemenuhan gizi yang meliputi   budaya masyarakat, untuk dapat
            Bagi Indonesia,  pangan  sering   kalori, protein, lemak, dan vitamin.   hidup sehat, aktif, dan produktif secara
          diidentikkan dengan beras karena   Dengan pertimbangan pentingnya   berkelanjutan”. UU Pangan bukan
          merupakan makanan pok ok.         beras tersebut, pemerintah harus   hanya berbicara tentang ketahanan
          Pengalaman telah membuktikan      selalu berupaya untuk menjaga dan   pangan, namun juga memperjelas dan
          kepada kita bahwa gangguan        meningkatkan ketahanan pangan     memperkuat pencapaian ketahanan
          pada  supply dan kenaikan harga   terutama yang bersumber dari      pangan dengan mewujudkan
          beras pada  waktu krisis  ekonomi   peningkatan produksi dalam negeri,   kedaulatan pangan (food soveregnity)
          1997/1998, yang berkembang menjadi   terutama beras. Operasional ketahanan   dengan kemandirian pangan  ( food
          krisis multidimensi, telah memicu   pangan tidak bertentangan dengan   resilience) serta keamanan pangan
          kerawanan sosial yang membahayakan   kebijakan impor, ketika kebutuhan   (food safety).
          stabilitas ekonomi dan stabilitas politik   pangan seperti beras lebih besar dari   Sedangkan  “Kedaulatan Pangan
          Nasional. Nilai strategis beras juga   supply di pasar domestik.    adalah hak negara dan bangsa yang
          dapat dipengaruhi oleh kosistensi   Dalam UU No.18/2012 tentang     secara mandiri menentukan kebijakan
          kebijakan  (tata  niaga)  perberasan,   Pangan, definisi Ketahanan Pangan   pangan yang menjamin hak atas
          serta penataan industri pangan yang   adalah  “kondisi terpenuhinya   pangan bagi rakyatnya dan yang
          memiliki pengaruh yang besar dalam   Pangan bagi negara sampai dengan   memberikan hak bagi masyarakat
          ekonomi  seperti  penyerapan tenaga   perseorangan,  yang  tercermin  dari   untuk menentukan sistem pangan yang
          kerja, dinamika ekonomi-pertanian   tersedianya pangan yang cukup, baik   sesuai dengan potensi sumber daya



        20      l  PARLEMENTARIA  l  EDISI 137 TH. XLVI - 2016
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25