Page 20 - MAJALAH 155
P. 20
PENGAWASAN
nelayan “menggugat” permen kp pelarangan
penggunaan cantrang
Sejak disusun dan diundangkan Tiga tahun yang lalu, Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan (Permen KP) No. 2 Tahun 2015 yang diperbarui menjadi Permen KP N0. 71 tahun
2016 sudah menuai penolakan oleh hampir seluruh nelayan dan masyarakat pesisir di negeri
ini. Hal tersebut terutama terkait pelarangan penggunaan alat penangkapan Ikan Pukal
Hela (Trawl) dan Pukat Tarik (Seine Net).
No 39/1980 yang melarang trawl
beroperasi,” ungkap Susi di sebuah
kesempatan.
Sayangnya, selama ini sebagian besar
nelayan Indonesia masih menggunakan
cantrang dalam menangkap ikan di
melaut. Dengan adanya peraturan
tersebut, otomatis penghasilan nelayan
menurun, bahkan tidak sedikit nelayan
yang memilih untuk tidak melaut.
Jikapun terpaksa melaut, maka semua
itu dilakukan dengan penuh rasa takut
dan khawatir ditangkap. Ya, ketakutan
itu pun terbukti. Beberapa daerah
terjadi penangkapan nelayan. Sebut
saja yang terjadi pada 13 nelayan asal
Brebes, Jawa Tengah yang ditangkap
Ditpolair Polda Sumatera Selatan
beberapa waktu silam akibat dugaan
penggunaan alat tangkap cantrang.
Hal serupa juga terjadi di sejumlah
foto : Kresno/iw kawasan pesisir di luar Pulau Jawa.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan Nelayan, di Pelabuhan Sungai Kakap,
Kuburaya, Kalimantan Barat misalnya.
Saat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI,
Daniel Johan meninjau dan menjaring
ejatinya tujuan dari pelarangan tentu sangat mengancam populasi ikan aspirasi nelayan di wilayah tersebut,
tersebut menurut Menteri yang ada di laut Indonesia. dilaporkan ada beberapa nelayan yang
SKelautan dan Perikanan, Susi “Kalau ditangkap terus sampai ikan sempat ditangkap karena menggunakan
Pudjiastuti semata untuk melestarikan yang kecil-kecil, bisa habis, ya masa alat tangkap Cantrang.
populasi ikan. Karena dengan depan bangsa cuma slogan. Cantrang Kebijakan ini, lanjut Daniel telah
menggunakan kedua alat tangkap ini yang (bisa) menimbulkan konflik menimbulkan dampak ekonomi
tersebut konon menyebabkan ikut horizontal antar nelayan seperti zaman dan sosial yang sangat besar,yakni
terjaringnya ikan-ikan kecil, hal itu dulu. Makanya dulu sempat ada PP kurang lebih sekitar 3,4 triliun. Serta
20 | PARLEMENTARIA n Edisi : 155 TH. XLVII 2017