Page 79 - Stabilitas Edisi 187 Tahun 2022
P. 79
Ukraina yang telah menciptakan tekanan
pada harga. Hal itu bisa ditinjau dari
banyaknya tingkat inflasi negara maju
dan beberapa negara berkembang yang
sudah meningkat cukup signifikan dan
pasti akan memberi dampak.
Adapun respons terhadap kebijakan
moneter di banyak negara maju dalam
hal pengetatan dan peningkatan inflasi
akan memengaruhi daya beli, sehingga
memengaruhi pemulihan yang didorong
oleh konsumsi. Kedua efek tersebut perlu
direspons dan diantisipasi.
Untuk Indonesia, sebagian
kenaikan harga komoditas ini belum
ditransmisikan ke harga konsumen
karena kebijakan harga yang diatur oleh
pemerintah. “Harga pangan kita yang
relatif stabil, seperti beras yang dalam
dua tahun terakhir sangat diuntungkan
dengan hujan yang terus menerus dan itu
juga menjadi penyangga bagi kita,” kata
Menkeu.
Sementara itu, para penjaga utama
stabilitas sistem keuangan Indonesia
yang tergabung dalam Komite Stabilitas
Sistem Keuangan (KSS) menyebut
inflasi di Maret 2022 tetap terkendali
(2,64 persen, yoy) yang didukung oleh
masih memadainya sisi penawaran
dalam merespons kenaikan permintaan
dan tetap terkendalinya ekspektasi
inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah,
serta berbagai respons kebijakan yang tukar rupiah juga diperkuat untuk BI mempertahankan
ditempuh sehingga mendukung stabilitas menjaga stabilitas nilai tukar yang BI 7-Day Reverse Repo
perekonomian. sejalan dengan mekanisme pasar Rate (BI7DRR) pada level
Sebagai nakhoda utama di bank dan fundamental ekonomi di tengah 3,50 persen selama
sentral, Perry Warjiyo menyebut, BI meningkatnya ketidakpastian pasar triwulan pertama 2022
terus menempuh bauran kebijakan keuangan global,” ucapnya. untuk menjaga stabilitas
untuk menjaga stabilitas dengan tetap Berdasarkan data Bank Indonesia, ekonomi.
mendukung upaya pemulihan ekonomi inflasi secara bulan ke bulan terus
nasional. Sejalan dengan arah kebijakan memanas dari Oktober tahun lalu
tersebut, BI mempertahankan BI 7-Day hingga Maret 2022. Tercatat inflasi di
Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level Oktober 2021 mencapai 1,66 persen,
3,50 persen selama triwulan I-2022. November mencapai 1,75 persen,
Keputusan itu sejalan dengan perlunya Desember mencapai 1,87 persen, Januari
menjaga stabilitas nilai tukar dan 2022 mencapai 2,18 persen, Februari
terkendalinya inflasi, serta upaya untuk mencapai 2,06 persen, dan Maret tahun
tetap mendorong pertumbuhan ekonomi. ini mencapai 2,64 persen. Angka ini
“Di tengah tekanan eksternal yang diramal terus merangkak naik seiring
meningkat terutama terkait dengan rencana pemerintah menaikkan sejumlah
perang Rusia-Ukraina. Kebijakan nilai komoditas utama.*
www.stabilitas.id Edisi 187 / 2022 / Th.XV 79

