Page 34 - Stabilitas Edisi 215 Tahun 2025
P. 34
tabungan. Pertumbuhan yang stagnan Kenyataan itu yang nantinya akan
ini menunjukkan cadangan dana darurat membebani industri perbankan hingga
masyarakat makin tipis,” ujar Bhima akhir tahun ini. Meskipun diperkirakan
Jika tren ini berlanjut, diperkirakan angka NPL masih bisa terjaga di bawah
likuiditas perbankan bakal makin ambang batas 5 persen, namun menurut
mengetat, suku bunga akan sulit turun, Amin, hal itu harus jadi prioritas untuk
penyaluran kredit melambat, dan dimitigasi dan dilakukan stresstest secara
pada akhirnya bisa menggerus laba khusus.
bank. Untuk itu Bhima menyarankan
perbankan untuk menekan biaya Amankan Likuiditas
administrasi simpanan dan Alarm situasi sulit di sisa tahun ini
mengoptimalkan kerja sama promosi tampaknya sudah dibaca oleh perbankan.
dengan platform e-commerce untuk Beberapa bank terutama yang berukuran
mendorong peningkatan dana murah dari besar sudah mulai menjalankan strategi
masyarakat. menjaring dana murah dan mulai
Terkait risiko kredit likuiditas ini memfoukuskan bisnis pada segmen-
sejatinya beberapa bank sudah mulai segmen tertentu.
memitigasinya. Menurut pengamat Seperti yang dilakukan Bank BNI.
perbankan Moch Amin Nurdin, beberapa Bank tersebut mencoba mengantisipasi
waktu ini bank sudah mulai mengincar risiko dengan meningkatkan dana murah
pendanaan melalui penerbitan obligasi lewat ekspansi digital perbankan., pada
Evi Dempowati, SVP Retail Deposit dan instrumen lain di luar dana pihak Januari lalu. “BNI telah menyiapkan
Product and Solution Bank Mandiri ketiga. sejumlah strategi dalam menghadapi
“Beberapa bank sudah tantangan tersebut, salah satunya
Di tengah melakukannya di antaranya Bank dengan meningkatkan dana murah lewat
Mandiri. Meski pendanaannya
ekspansi digital perbankan,” ujar Royke
dinamika ekonomi, stabil karena pertumbuhan deposito Tumilaar, Direktur Utama BNI, awal
tren simpanan perseorangannya belakangan ini tahun ini.
Dia menambahkan, ada lima fokus
masyarakat kelas meningkat, Bank Mandiri lebih memilih utama yang akan dioptimalkan BNI
instrumen-instrumen yang lebih
menengah ke murah untuk pendanaan sehingga saat tahun ini, di antaranya transformasi
bawah memang dibutuhkan untuk pembiayaan atau kantor cabang, peningkatan produktivitas
kredit mereka tidak akan mengalami
pegawai atau transformasi human capital.
fluktuatif. Tapi kami permasalahan likuiditas,” jelas dia Ditambah dengan mengoptimalkan
Di sisi lain, bank juga akan
tetap optimistis menghadapi risiko kredit macet di saat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK)
khususnya tabungan dari transaksi,
bisa menjaga pertumbuhan ekonomi mulai melambat. penguatan ekosistem digital dalam
pertumbuhan Menurut Amin jika ekonomi dan meningkatkan CASA dan fee based
income, serta melanjutkan perbaikan
konsumsi melambat, bisa dipastikan
tabungan dua digit pertumbuhan pembiayaan bank juga kualitas kredit.
Sementara itu dalam keterangan
di tahun ini. melambat. Oleh karena itu bank harus tertulis, BNI mengatakan, dalam
segera memitigasi potensi peningkatan
kredit macet (NPL) menghadapi ketidakpastian global,
Bank juga masih punya beban NPL BNI tetap fokus memperbaiki kualitas
dari warisan Covid-19, yang sekarang kredit dan menjaga likuditas. ”BNI
mulai dirilis pelan-pelan. Dengan berfokus untuk memperkuat likuditas
kondisi sekarang, secara umum akan dengan menyeimbangkan antara
mengerek NPL. Karena bagaimanapun pertumbuhan kredit dan faktor risiko,
yang dibukukan setelah pandemi masih hal ini terlihat dari kontribusi segmen
ada sebesar antara 20 sampai 30 persen korporasi berkualitas yang mendominasi
yang kemudian menjadi NPL setelah penyaluran kredit pada kuartal I tahun
perjalanan lebih dari satu tahun. ini,” tulis BNI.
34 Edisi 215 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id

