Page 46 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 46

Menantang tetapi Positif
                                                                                  Sementara itu, Chief Economist PT
                                                                               Bank Central Asia Tbk (BCA) David
                                                                               Sumual memperkirakan ekonomi
                                                                               Indonesia masih bisa tumbuh positif pada
                                                                               2025 meski penuh dengan tantangan.
                                                                               Kebijakan dan program pemerintah
                                                                               diperlukan untuk memberikan daya
                                                                               ungkit cukup signifikan terhadap
                                                                               pertumbuhan ekonomi Indonesia.
                                                                                  Sejumlah sektor seperti properti,
                                                                               transportasi, logistik, makanan,
                                                                               minuman, hingga kemasan
                                                                               diproyeksikan terdorong kebijakan
                                                                               pemerintah, sehingga dapat menjadi
                                                                               katalis pertumbuhan ekonomi nasional.
                                                                               Tak hanya itu, terdapat juga potensi
                                                                               tambahan likuiditas berkat kebijakan
                                                                               Devisa Hasil Ekspor (DHE).
                                                                                  “Tentu yang berhubungan dengan
                                                                               properti, perumahan, ini kan banyak
          Tentu yang berhubungan dengan properti,                              sekali subsektornya yang berkaitan
          perumahan, ini kan banyak sekali                                     dengan itu, diperkirakan bergerak positif.
                                                                               Kemudian ada sektor makanan minuman
          subsektornya yang berkaitan dengan itu,                              serta subsektor turunannya, termasuk
          diperkirakan bergerak positif. Kemudian                              sektor transportasi, logistik, packaging,
                                                                               dan kemasan itu juga akan terpengaruh
          ada sektor makanan minuman serta                                     positif,” kata David.
          subsektor turunannya.                                                   Pertumbuhan ekonomi Indonesia,
                                                                               dinilai masih bisa positif di level
                                                                               4,8 persen hingga lima persen pada
          David Sumual, Chief Economist BCA                                    2025. Selain keberadaan katalis dari
                                                                               pemerintah, pertumbuhan jumlah
                                                                               penduduk produktif yang rata-rata
                                                                               mencapai tiga persen per tahun
          Bank DKI wajib tercantum dalam    melantai atau melakukan IPO di Bursa   berpotensi berdampak positif bagi
          Rencana Bisnis Bank (RBB) yang    Efek Indonesia. Inarno menjelaskan saat   perekonomian.
          telah disampaikan kepada OJK.     ini Bank Muamalat sudah mendapat      Alasannya, karakteristik ekonomi
          Selanjutnya, masih kata Inarno, Bank   pernyataan efektif dari OJK dalam hal   Indonesia adalah consumer driven
          DKI dalam melakukan penyusunan    ini adalah Badan Pengawas Pasar Modal   economy. Artinya, semakin banyak
          atas dokumen pernyataan pendaftaran,   (Bapepam) sebagai perusahaan publik.   jumlah penduduk dapat mendorong
          wajib memperhatikan kelengkapan,   Namun, Bank Muamalat memang       peningkatan konsumsi, dan berdampak
          kecukupan, objektivitas, kemudahan   belum tercatat di Bursa Efek Indonesia.   positif pada pertumbuhan ekonomi.
          untuk dimengerti, dan kejelasan   Hal itu, ungkap Inarno, lantaran Bank   “(Sektor) yang kaitannya dengan
          dokumen pernyataan pendaftaran.   Muamalat masih belum memenuhi      consumer driven sector masih akan
          ”Untuk memastikan pernyataan      beberapa persyaratan yang sudah    bagus. Tapi memang akselerasinya
          pendaftaran memenuhi prinsip      ditentukan. ”Karena masih terdapat   ini perlu katalis baru kalau ingin
          keterbukaan dan memberikan informasi   beberapa persyaratan pencatatan di BEI   mendorong daya beli masyarakat lebih
          yang cukup bagi pemegang saham,”   yang belum dapat dipenuhi oleh BBMI.   kuat. Kuncinya adalah Foreign Direct
          ucapnya.                          Saat ini BBMI masih berusaha memenuhi   Investment (FDI) masuk ke sektor-sektor
            Senada, PT Bank Muamalat Indonesia   semua ketentuan yang dipersyaratkan   yang banyak menyerap lapangan kerja
          Tbk (BBMI) juga berencana untuk   dalam pencatatan di BEI,” kata Inarno.  terutama manufaktur. Kalau bisa masuk


         46   Edisi 216 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51