Page 74 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 74

sangat banyak, asalkan ada imbal hasil
                                                                               yang didapat. “Beberapa Gen Z di tempat
                                                                               kami willing untuk bekerja lebih, as long
                                                                               as security and stability benar-benar
                                                                               dijaga,” ucap Friska.
                                                                                  Di sisi lain, lanjutnya, Gen Z
                                                                               justru dikenal dengan sebutan career
                                                                               multitasker. Artinya, kata dia, Gen Z
                                                                               bisa saja menjadi karyawan permanen
                                                                               di satu perusahaan. Namun, mereka bisa
                                                                               saja masih bekerja paruh waktu atau
                                                                               freelance di tempat lain.  “Hal yang yang
                                                                               terpenting bagi Gen Z adalah mental
                                                                               health atau kesehatan mental. Pekerjaan
                                                                               masih bisa dicari,” ungkap Friska.
                                                                                  Jika dilihat dari ekosistem kerja,
                                                                               Friska mengatakan situasi pandemi
                                                                               Covid-19 yang membuat orang harus
                                                                               berjaga jarak sangat disukai oleh Gen Z.
                                                                               Alih-alih mengikuti rapat secara tatap
                                                                               muka, lanjutnya, Gen Z justru lebih
                                                                               senang untuk rapat online lewat zoom
                                                                               meeting atau platform sejenis lainnya.

                                                                               Work From Hub
                                                                                  Ini pula yang ditemukan pada Gen
                                                                               Z di BCA. Executive Vice President
                                                                               Human Capital Management Division
                                                                               PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Rudi
                                                                               Lim, mengungkapkan, selama pandemi
                                                                               Covid-19, pihaknya menerapkan work
                                                                               from home. “WFH ini sangat diinginkan
                                                                               oleh Gen Z. Padahal, BCA sangat
                                                                               memperhatikan poin team work atau
                                                                               kolaborasi. Di sisi lain, karyawan yang
                                                                               bekerja secara online memuat proses
                     Gen Z cenderung                                           monitoring tugas menjadi lebih sulit,”
                           kurang suka      Gen X, lanjutnya, biasanya lebih mencari   ujar Rudi di kesempatan yang sama.
                        berkomunikasi       keseimbangan antara kehidupan dan     Solusinya, BCA menerapkan strategi
                         secara verbal,     nilai dari organisasi atau work life   work from hub. Dengan demikian,
                       egosentris, dan      balance. Sementara itu, Gen Y atau   karyawan Gen Z tidak perlu datang ke
                           individualis.    kalangan millenial mencari kebebasan   kantor pagi hari. Mereka bisa bekerja
                          Mereka juga       dan fleksibilitas (freedom and flexibility)   dari hub yang sudah ditentukan,
                   tertarik memegang        dalam pekerjaan.                   lokasinya pun biasanya lebih dekat dari
                      beberapa posisi          Menurutnya, aspirasi dari Gen X   rumah.
                      sekaligus dalam       dan Gen Y sangat jauh berbeda dengan   Rudi mengakui, Gen Z telah
                          perusahaan.       karakteristik atau hal-hal yang dicari   membawa nafas baru bagi BCA.
                                                                               Disebutkan porsi karyawan Gen Y dan
                                            oleh Gen Z. Dia mengatakan pekerja Gen
                                            Z di Dexa Group justru mencari rasa   Gen Z yang bekerja di BCA saat ini
                                            aman, khususnya terkait sisi finansial.    sudah mencapai 60 persen. “Namun,
                                            Banyak karyawan Gen Z yang tidak   kami sempat mengalami 10 tahun tidak
                                            menolak jika mereka diberi tugas yang   melakukan rekrutment atau zero growth,


         74   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79