Page 105 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 105

Profesor  Rais  (2009)  mengatakan  bahwa  kadaster  legal  di
            Indonesia  mendapat  tempat  yang  lebih  utama  sejak  berlakunya
            hukum agraria  pertama di  tahun  1870  (Agrarische  Wet,  1870)  dan
            berada di bawah Departemen Kehakiman.  Pada masa pendudukan
            militer Jepang (1942  sampai 1945),  kantor kadaster  diganti  dengan
            jawatan pendaftaran tanah di tingkat pemerintah pusat dan kantor
            pendaftaran  tanah  di kota-kota besar  di Indonesia  dan berlanjut
            sesudah berlakunya UUPA.

                Pada  tahun 1957, dengan Keputusan Presiden No 190,  Jawatan
            Pendaftaran Tanah yang semula berada di lingkungan Kementerian
            Kehakiman dimasukkan  ke dalam  Kementerian  Agraria dengan
            menambah dua tugas yang semula tidak ada, yaitu: (a) pengukuran,
            perpetaan, dan pembukuan semua tanah dalam wilayah RI, dan (b)
            pembukuan hak-hak atas tanah serta pencatatan pemindahan hak-
            hak tersebut. Dengan kata lain, kepala jawatan/kantor pendaftaran
            tanah mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu: pertama, fungsi teknis
            pengukuran dan pemetaan, dan kedua, fungsi administratif/hukum
            tentang pembukuan hak atas tanah dan pencatatan pemindahan hak-
            hak atas tanah (Rais, 2009).

                Terkait dengan perbedaan pengertian kadaster dan pendaftaran
            tanah  sebagimana  dijelaskan  pada bab II.2  dan II.3,  menarik
            diperhatikan  sejarah kadaster  di Indonesia,  di mana  terminologi
            kadaster dan pendaftaran tanah jelas tercantum dalam UUPA,
            namun  dalam  peraturan sesudahnya,  istilah  kadaster sudah
            tidak  ditemukan lagi. Istilah kadaster justru muncul lagi
            sebagai istilah profesi, yaitu Surveyor Kadaster Berlisensi.


            3.2.  Kerangka Institusional
            3.2.1.  Organisasi Pemerintah
            a)  Kementerian      ATR/BPN:     Instansi  pemerintah    yang
                menyelenggarakan kegiatan  survei kadaster  dan  pendaftaran
                tanah. Memiliki Kantor  Wilayah BPN Provinsi  dan Kantor
                Pertanahan di tingkat Kabupaten/Kota.
            b)  Pembagian tugas survei kadaster:
                i.   ATR/BPN: Survei kadaster untuk area lebih dari 1.000 ha.
                ii.  Kantor wilayah BPN provinsi: Survei kadaster dari 10 - 1.000
                    ha.



            78    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110