Page 110 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 110

nomor hak atas tanah untuk bidang yang sudah memiliki hak
            atas tanah.
                Objek  pendaftaran tanah terdiri  dari:  a)  bidang-bidang tanah
            dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai;
            b) tanah hak pengelolaan; c) tanah wakaf; d) hak milik atas satuan
            rumah susun; e) hak tanggungan; dan f) tanah negara (Pasal 9 PP No.
            24/1997). Dalam hal tanah negara sebagai objek pendaftaran tanah,
            pendaftarannya dilakukan dengan cara membukukan bidang tanah
            yang merupakan tanah negara dalam Daftar Tanah.
                Beberapa istilah yang terkait dengan konsep kadaster antara lain:

            a)  Penetapan batas: Bagian dari kegiatan pengumpulan data fisik
                yang memiliki aspek legal berupa penunjukan batas, persetujuan
                batas dan demarkasi  batas; serta aspek spasial  berupa petugas
                penetapan batas, metode pengukuran dan ketelitian peta dasar.
            b)  Data fisik: Keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang
                tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan
                mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya.
            c)  Properti: Dalam konsep kadaster di beberapa negara, “properti”
                telah  terdefinisikan dengan  baik,  sedangkan dalam  sistem
                kadaster di Indonesia, pengaturan mengenai “bangunan” belum
                memadai.

            3.3.4. Konten Sistem Kadaster
            Sistem kadaster Indonesia menyajikan informasi data fisik dan juga data
            yuridis melalui apa yang disebut sebagai Daftar Umum. Daftar Umum
            terdiri:
            a)  Peta Pendaftaran: Peta  yang menggambarkan bidang  atau
                bidang-bidang tanah untuk keperluan pembukuan tanah.
            b)  Daftar  Tanah (daftar isian 203): Dokumen  dalam  bentuk
                daftar yang memuat identitas bidang tanah dengan suatu sistem
                penomoran menggunakan NIB. Selain itu terdapat Daftar Tanah
                Negara (daftar isian 203A)  didesain  untuk mendaftar  tanah
                negara, namun sampai saat ini belum dipraktikkan secara meluas.
            c)  Surat Ukur  (daftar  isian  207):  Dokumen yang  memuat  data
                fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian.
            d)  Daftar Nama (daftar isian 204): Dokumen dalam bentuk daftar
                yang memuat keterangan mengenai penguasaan tanah dengan
                sesuatu  hak atas  tanah,  atau  hak  pengelolaan dan  mengenai


                                                                 BAB 3.  83
                                                     Sistem Kadaster di Indonesia
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115