Page 107 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 107

c)  Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT):
            i.   Fungsi  PPAT:  Sebagai pelaksana pendaftaran  tanah,  terutama
                dalam penyediaan  data  yuridis  berupa Akta  PPAT. Akta  PPAT
                wajib dibuat sebagai dasar untuk pendaftaran pemindahan dan
                pembebanan hak.
            ii.  Penunjukan dan Jumlah PPAT: PPAT diangkat dan diberhentikan
                oleh Menteri  ATR/Kepala  BPN.  Per Maret  2020  terdapat  PPAT
                sebanyak 19.993 orang.


            3.2.3. Organisasi atau Asosiasi Profesi
                Beberapa organisasi atau asosiasi  profesi  yang  terlibat dalam
            penyelenggaraan kadaster dan pendaftaran tanah:
            a)  Ikatan Surveyor Indonesia (ISI).
            b)  Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT, ASPATI, dan ASPATI
                Indonesia).
            c)  Ikatan Surveyor Kadaster Indonesia (ISKI).
            d)  Masyarakat Ahli Survei Kadaster Indonesia - Asosiasi Ahli Survei
                Kadaster Indonesia (MASKI) yang didirikan pada tahun 2018.

            3.2.4. Pemberian Lisensi
            a)  Pemberi lisensi: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
                Pertanahan Nasional.
            b)  Tata kelola lisensi: Diatur dalam Peraturan Menteri  Agraria/
                Kepala BPN No. 9/2021. Kantor Jasa Surveyor Berlisensi (KJSB)
                bertanggung jawab dalam perencanaaan, pengorganisasian dan
                pelaksanaan,  kontrol  kualitas pekerjaan, penyimpanan,  dan
                pengelolaan dokumen  hasil  pelaksanaan  pekerjaan  survei dan
                pemetaan.
            c)  Ruang lingkup pekerjaan: Pendaftaran tanah untuk pertama
                kali;  Pemeliharaan data pendaftaran tanah;  Pengadaaan tanah;
                Layanan dan kegiatan di bidang pertanahan dan ruang lainnya.
            d)  Wilayah kerja KJSB dan Surveyor berlisensi: Ditetapkan oleh
                Menteri atau penjabat yang ditunjuk dengan mempertimbangkan
                ketersediaan dan  kebutuhan di  tingkat wilayah  provinsi.  Bisa
                meliputi lebih dari satu provinsi jika diperlukan.







            80    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112