Page 136 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 136
Oleh karena itu, ketiga elemen spasial tersebut dianggap sebagai
parameter pasif yang tidak menjadi fokus penelitian.
Sementara di Kota Administrasi Jakarta Utara sebagian besar
bidang tanah sudah bersertipikat. Sertipikat tanah merupakan alat
bukti legal kepemilikan, sehingga aspek legal tidak menjadi objek
penilaian dan dianggap sebagai parameter pasif. Asesmen elemen
kadaster di Kota Administrasi Jakarta Utara terkait dengan aspek
spasial saja.
Klasifikasi elemen-elemen kadaster sebagaimana telah diuraikan
dalam bagian IV dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
elemen legal dan elemen spasial. Elemen legal terdiri dari penunjukan
batas, persetujuan batas, dan demarkasi batas. Sedangkan elemen
spasial mencakup surveyor sebagai petugas penetapan batas, metode
pengukuran, dan ketelitian peta dasar pendaftaran. Proses asesmen
terhadap pemenuhan elemen-elemen kadaster dilakukan dengan
merujuk pada ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam regulasi.
5.1. Tipologi Kadaster
Tipologi adalah konsep yang mengelompokkan objek
berdasarkan kesamaan sifat dasarnya, dengan tujuan membedakan
atau mengklasifikasikan jenis keanekaragaman dan bentuk
kesamaan. Dalam konteks ini, tipologi merupakan hasil dari
penjabaran karakteristik arsitektur yang terdiri dari berbagai elemen
(Amiuza, 2006). Menurut Wijanarka (2001), tipologi adalah kegiatan
pembelajaran mengenai tipe objek arsitektural yang mengelompokkan
objek tersebut berdasarkan identitas yang sama yang terdapat dalam
objek arsitektural tersebut. Tipologi adalah ilmu yang digunakan untuk
mencari objek yang sejenis dan mengklasifikasikannya berdasarkan
variabel-variabel yang dapat menjelaskan suatu fenomena objek (Jon
Lang, 2005).
Hingga saat ini, belum ada terminologi khusus terkait tipologi
kadaster. Namun, dengan merujuk pada definisi tipologi di atas,
tipologi kadaster dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan
untuk mengklasifikasikan variabel elemen-elemen kadaster menjadi
sekelompok objek berdasarkan identitas yang sama, yang dalam
konteks buku ini adalah tingkat kepatuhan atau ketidakpatuhan
elemen-elemen kadaster pada kegiatan penetapan batas
BAB 5 109
Analisis Kepatuhan Elemen Kadaster Penetapan Batas