Page 164 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 164

UUPA menyebut seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk
                kekayaan alam  yang  terkandung di dalamnya  merupakan aset
                nasional yang relasinya dengan Bangsa Indonesia bersifat abadi.
                Lingkup pengertian bumi, tidak hanya permukaan bumi, tetapi
                juga  termasuk  tubuh bumi  di bawahnya  serta  yang  berada  di
                bawah air. Sedangkan pengertian air yaitu termasuk baik perairan
                pedalaman maupun laut wilayah Indonesia. Ruang angkasa ialah
                ruang di atas bumi dan air tersebut (Pasal 1 UUPA). Oleh karena
                itu, kadaster seharusnya memetakan seluruh objek agraria secara
                lengkap, yang mana laut dianggap tanah yang tertutup air asin
                (marine cadastre); sungai, danau, embung, waduk adalah tanah
                yang tertutup  air tawar  (water cadastre);  hutan adalah  tanah
                yang  tertutup vegetasi  sejenis  (forest  cadastre);  demikian  juga
                ruang  angkasa.  Di  samping kadaster  yang mengatur  sumber
                daya  alam  tersebut, juga  terdapat kadaster  untuk kepentingan
                perpajakannya  (fiscal  cadastre).  Dengan  teknologi  survei dan
                pemetaan yang ada saat ini, kadaster spasial yang  memetakan
                seluruh objek agraria dimaksud  bukanlah  sesuatu  yang  sulit.
                Walaupun menggunakan peta kadaster yang tunggal, pengaturan
                fungsi-fungsi administrasi  pertanahan  tetap dilaksanakan oleh
                berbagai kementerian/lembaga yang memiliki tugas, fungsi dan
                kewenangannya masing-masing.
            b)  Praktik  fungsi dan  objek administrasi  pertanahan:  Fungsi
                land  value dan  land  development diatur dalam  regulasi  lain,
                dilaksanakan oleh  kementerian/lembaga  yang  berbeda dengan
                menggunakan  sistem  yang tidak terintegrasi.  Demikian  juga
                pengaturan objek-objek agraria  yang  secara  spasial  dipetakan
                dalam sistem geospasial yang terpisah. Setiap fungsi membangun
                dan mengembangkan peta kadaster.
            c)  Regulasi pengaturan  pendaftaran  tanah:  UUPA  menyatakan
                bahwa  ketentuan-ketentuan pendaftaran  tanah ditetapkan dan
                diatur dengan Peraturan Pemerintah (Pasal  19 ayat (1)),  bukan
                dengan Undang-Undang. Sementara itu, hak-hak  penguasaan
                atas hutan  dan hasil  hutan  diatur Undang-Undang Pokok
                Kehutanan. Hak-hak penguasaan atas bahan galian diatur oleh
                Undang-Undang Pokok Pertambangan. Sistem hukum  terkait
                elemen-elemen kadaster seperti penetapan hak (legal framework),
                penetapan batas  (spatial  framework),  dan  elemen  tata  usaha


                                                                 BAB 6   137
                                       Bagaimana Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169