Page 30 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 30

yang  mengintegrasikan  fungsi-fungsi penguasaan  dan pemilikan
            tanah  (land  tenure),  penilaian  tanah  (land  value),  peruntukan dan
            penggunaan tanah  (land  use), serta  pengembangan  tanah  (land
            development) (Enemark,  2010;  Williamson dkk.,  2010a,  b).  Namun,
            meski  telah  dibangun lebih  dari  200  tahun  sejak  zaman kolonial
            Belanda, sampai saat ini kadaster di Indonesia masih belum lengkap
            (Eng, 2018).  Ketidaklengkapan ini  menciptakan hambatan  yang
            signifikan dalam  upaya  mengembangkan  sistem administrasi
            pertanahan modern untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan
            (UNECE, 1996; Bennett, 2007).
                Pierre  Van  Der  Eng  tidak  sendirian,  completeness of the
            cadastre  dalam  ranah  administrasi  pertanahan bukanlah hal  baru
            dan  telah  diakui  peran  pentingnya  sejak  lama,  seperti  yang  juga
            dinyatakan dalam  Cadastre 2014  (Kaufmann  dan Steudler, 1998),
            The Bathurst  Declaration on Land  Administration for Sustainable
            Development (Grant dan Williamson, 1999), dan bahkan sejak zaman
            Napoleon Bonaparte mulai membangun kekaisarannya. Napoleon,
            sebagaimana ditulis oleh Jaap Zevenbergen (2002) menyatakan begitu
            pentingnya peran kadaster. “The cadastre just by itself could have been
            regarded as the real beginning of the Empire, for it meant a secure
            guarantee of land ownership, providing for every citizen certainty of
            independence. Once the cadastre has been compiled … every citizen
            can for himself control his own affairs and need not fear arbitrariness
            of the authorities”.  Kadaster dapat dianggap  sebagai awal  sebuah
            kekaisaran, karena perannya dalam memberikan jaminan hukum atas
            kepemilikan tanah, yang pada gilirannya memberikan kemerdekaan
            bagi setiap warga. Ketika kadaster sudah terbangun secara lengkap, ….
            setiap warga negara dapat mengontrol kepentingannya (atas tanah)
            dan tidak perlu khawatir akan penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak
            berwenang.
                Dalam konteks Indonesia, pentingnya memiliki kadaster lengkap
            sebenarnya sudah banyak dijelaskan sebagai komponen yang krusial
            dalam  merealisasikan reformasi  administrasi pertanahan untuk
            memberikan jaminan kepastian hukum hak atas tanah kepada seluruh
            warga negara. Hal ini diungkapkan dalam the Bogor Declaration on
            Cadastral Reform (United Nations dan FIG, 1996). Selain itu, urgensi
            kadaster lengkap juga disebutkan dalam Laporan Proyek Administrasi
            Pertanahan - Part C Bappenas yang berjudul Institutional Framework


                                                                 BAB 1.   3
                                               Urgensi Membangun Kadaster Lengkap
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35