Page 54 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 54

Gambar 2.11 Model Domain Administrasi Pertanahan
                                 Sumber: Lemmen dkk. (2015)

                Model konseptual LADM  dan STDM  diharapkan mampu
            mendukung  negara-negara  yang  sedang berkembang  untuk
            mendaftarkan  seluruh bidang  tanahnya. Di mana lebih  dari  tujuh
            puluh persen bidang tanah belum tercatat di dalam sistem formal.
            Kesulitan dalam menunjukkan alat bukti tertulis kepemilikan formal
            sangat menghambat proses pendaftaran tanah. STDM yang merupakan
            subversi  LADM  dirancang untuk  mengatasi permasalahan  seperti
            ini (FIG dkk., 2014). Masyarakat sebagai subjek dipandang memiliki
            relasi sosial dan  tenurial  terhadap suatu  unit spasial  tertentu yang
            ditempatinya. Subjek bisa  perorangan, kelompok masyarakat  atau
            subjek lain  (non  natural  persons)  yang  membentuk  satu kesatuan
            yang dapat diidentifikasi.


            2.1.8.   Fit-For-Purpose Land Administration (FFP LA)
                FIG  bersama Bank Dunia menerbitkan  publikasi  FIG  Nomor
            60  berjudul  Fit-For-Purpose  Land  Administration yang  disusun
            oleh Professor Stig  Enemark  dkk..  Selanjutnya  pada  tahun 2016,
            Stig Enemark  dkk., bersama GLTN/UN-HABITAT menyusun  Fit-
            For-Purpose  Land  Administration - Guiding  Principles for  Country
            Implementation. Pada tahun 2017, Stig Enemark dkk., kembali menulis
            Fit-For-Purpose  Land  Administration: Developing Country Specific
            Strategies for Implementation. Tidak berhenti sampai di situ, Profesor
            Stig Enemark dkk membuka diskursus FFP LA  pada jurnal  “land”



                                                                 BAB 2.  27
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59