Page 50 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 50

2.1.5.  Institutional Framework Reforms for Land
                  Administration - International Comparative Review
                                        Dokumen ini merupakan laporan
                                        Proyek Administrasi Pertanahan (PAP)
                                        di  Indonesia  yang di dalamnya
                                        mengutip  publikasi-publikasi di atas.
                                        Dokumen ini dengan tegas menyatakan
                                        bahwa  kadaster haruslah lengkap.
                                        Pembangunan  berkelanjutan  hanya
                                        mungkin dicapai apabila  seluruh
                                        bidang tanah terdaftar  ke  dalam  SAP
                                        pemerintah. Seluruh  tanah negara
                                        maupun  tanah  milik  masyarakat,
                                        termasuk  kawasan  hutan  direkomen-
             Gambar 2.7 Institutional Framework   dasikan  untuk diberikan  nomor
              Reforms for Land Administration -   identifikasi  unik yang  terhubung
              International Comparative Review   dengan informasi  rights,  restrictions
                 Sumber: Bappenas (2000)
                                        dan  responsibilities-nya.  Risiko yang
            dapat terjadi apabila kadaster tidak lengkap yang mengakibatkan SAP
            tidak  terintegrasi di antaranya adalah  sebagai  berikut:  Tanah dapat
            “tercuri”;  Pajak tanah  berpotensi terkorupsi;  Tidak transparansnnya
            administrasi pertanahan dengan segala akibatnya; dan, Rusaknya asas
            pemerintahan  yang baik. Disebutkan bahwa, kebijakan  untuk
            membangun kadaster lengkap  telah  diadopsi negara-negara maju
            dalam 10-20 tahun terakhir (Williamson, 2000).





















                     Gambar 2.8 Sistem Informasi Pertanahan Berbasis Bidang Tanah
                                  Sumber: Williamson (2000)


                                                                 BAB 2.  23

                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55