Page 56 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 56
Selain itu, FFP LA memiliki tiga komponen utama yang terdiri dari
kerangka kerja spasial, legal, dan institusional (lihat Gambar 2. 13.).
Setiap unsur dari ketiga kerangka tersebut harus dapat ditingkatkan
kualitas datanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Publikasi ini menguraikan
ketiga kerangka kerja di atas sebagaimana berikut:
Gambar 2.13 Tiga Kerangka Kerja FFP LA
Sumber: Enemark dan McLaren (2018)
Kerangka spasial bertujuan untuk memetakan seluruh bidang
tanah secara lengkap, sesuai dengan batas pemilikan, penguasaan atau
penggunaannya. Skala dan akurasi citra foto udara atau citra satelit
harus mampu digunakan untuk keperluan tersebut. Dalam kerangka
legal, FFP LA perlu diatur dan dimasukkan dalam ketentuan peraturan
perundangan guna memberikan kepastian hukum berbagai jenis hak
dan teknis pendaftarannya secara berkesinambungan. Demikian juga,
kerangka kelembagaan harus mengikat seluruh institusi sehingga
fungsi-fungsi administrasi pertanahan dapat terselenggara secara
terpadu, transparan dan bisa dioperasionalkan. SAP yang saling
terintegrasi membutuhkan informasi tanah berupa data fisik yang
mutakhir dan andal yang diberikan melalui kerangka spasial.
Kerangka legal FFP LA memberikan rekomendasi bagi negara-
negara yang sedang berkembang untuk mendaftar seluruh bidang
tanah secara lengkap. Sebagian besar tanah-tanah yang belum
terdaftar secara legal, sebenarnya secara sosial diakui oleh masyarakat.
Apabila hanya meneruskan konsep pendaftaran tanah kolonial yang
hanya mendaftar tanah dengan alat bukti tertulis dari notaris, pejabat
BAB 2. 29
Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan