Page 57 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 57

pembuat akta tanah atau bahkan putusan pengadilan, maka sistem
            tersebut akan terlalu kompleks, mahal, lama, dan ditambah dengan
            tuntutan  ketelitian  yang  tinggi  dalam penetapan  batas. Apabila
            dibiarkan, sistem semacam ini hanya akan melayani kaum elit saja.
            Mayoritas bidang tanah yang lain akan tertinggal dan tidak teregister
            secara resmi.  Regulasi pendaftaran  tanah  diharapkan  mengadopsi
            prinsip keberlanjutan hak atas tanah (continuum of land rights) dalam
            mendaftar seluruh bidang tanah secara lengkap.

















                Gambar 2.14 Konsep Keberlanjutan Hak Atas Tanah (Continuum of Land Rights)
                                  Sumber: UN Habitat (2008)
                Pendekatan FFP LA memiliki  dua belas  prinsip  utama  yang
            terdiri dari empat prinsip kunci pada setiap kerangka kerjanya seperti
            diuraikan pada Tabel 2. 1. berikut.

                        Tabel 2. 1. Dua Belas Prinsip Utama FFP LA
               Kerangka Spasial      Kerangka Legal         Kerangka
                                                          Kelembagaan
             1.  Menggunakan batas   5.  Kerangka kerja yang   9.  Tata kelola
                fisik senyatanya yang   fleksibel dalam ranah   pertanahan yang baik,
                terlihat di lapangan,   administratif, bukan   tidak harus terhambat
                tidak harus selalu    ranah peradilan.    oleh sekat-sekat
                menggunakan batas   6.  Melindungi seluruh   birokrasi.
                yang harus ditetapkan   jenis tenurial tanah,   10. Kerangka
                (fixed boundary).     tidak sekadar hanya   kelembagaan yang
             2.  Memanfaatkan citra   mendaftarkan        terintegrasi, bukan
                foto udara/satelit, tidak   kepemilikan   sektoral.
                harus selalu melalui   individual.     11.  Penggunaan teknologi
                survei lapangan secara   7.  Teknik pencatatan   informasi dan
                terestrial.           yang fleksibel,     komunikasi yang
             3.  Tingkat ketelitian   daripada hanya satu   fleksibel, tidak harus
                disesuaikan dengan    jenis pencatatan.   selalu harus yang
                tujuan pendaftaran                        tercanggih (high end).
                tanah, tidak harus
                selalu menggunakan
                standar teknis yang
                rigid.

            30    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62