Page 262 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 262
BAB V LAND GRABBING DI INDONESIA
Naskah-naskah berikut ini akan memberi gambaran tentang proses
perampasan tanah yang terjadi di Indonesia. Proyek biofuel (sawit,
jarak), konservasi, food estate, perdagangan karbon, pertambangan
dan pembangunan jalur lintas selatan, merupakan beberapa skenario
perampasan tanah yang sedang dan telah terjadi. Obsesi Indonesia untuk
memposisikan dirinya sebagai negara penyuplai minyak sawit terbesar
di dunia, serta cita-cita untuk bisa menyediakan ‘pangan’ dunia, telah
memicu lepasnya jutaan hektar lahan ke tangan investor. Debat mengenai
‘outer island’ (pulau-pulau terluar) dan lahan marjinal akan menjadi
satu karakteristik khusus dari perampasan tanah di Indonesia, di mana
‘perampasan tanah’ dipandang sebagai sebuah skenario pembangunan
yang wajar untuk pengembangan jutaan hektar tanah kosong/terlantar/
belum terdayagunakan yang tersebar di wilayah pulau-pulau terluar
Indonesia. Dalam konteks ini, yang muncul bukan terminologi land
grabbing, melainkan ‘pengadaan tanah’ untuk pembangunan. Proyek
MIFEE dan sejuta hektar lahan gambut di Kalimantan adalah dua dari
sekian banyak kasus yang mendapat banyak sorotan.
IV. 1. Aditjondro, George Junus. 2011. Bisnis Pahit Kelapa Sawit
(Kasus Sumatera Utara). Makalah dalam Konferensi Alternatif
Peringatan 100 Tahun Sawit di Indonesia, Medan, Sumatera
Utara, 26-29 Maret 2011.
Kata kunci: kelapa sawit, korporasi, konlik lahan, pelanggaran HAM
Dalam artikelnya ini, Aditjondro mengambil studi kasus dampak
korporasi perkebunan sawit yang sudah dan sedang terjadi di perkebunan