Page 263 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 263

238   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            PT  Nauli Sawit  di Panti Binasi, Kecamatan  Sokam  Barat, Kabupaten
            Tapanuli Tengah, Sumatera  Utara. Aditjondro  mengidentiikasi sejumlah

            kejadian  penting. Perkebunan  kelapa  sawit  sejak  2004 telah  secara
            bertahap  menyerobot  6000 hektar  lahan  milik  warga. Alokasi tanah
            untuk perkebunan itu dilakukan oleh Bupati Tapteng dengan melanggar
            berbagai peraturan pemerintah. Aditjondro juga meragukan kredibilitas
            Pengadilan Negeri Sibolga dalam menangani kasus penyerangan kantor
            perusahaan itu oleh sejumlah petani Tapanuli. Perusahaan kelapa sawit
            juga menjalankan berbagai pelanggaran HAM, bahkan pelanggaran HAM
            terjadi secara  berlapis. Penulis  juga  mengkritisi kondisi perburuhan  –
            termasuk higiene perusahaan dan keselamatan kerja – perkebunan sawit.
            Lebih  lanjut, dari hasil penelusuran  penulis, ada  kepemilikan  pejabat
            tinggi daerah dan keluarganya dalam perusahaan perkebunan tersebut.
                Aditjondro  juga  mengkritisi peran  lembaga  keagamaan, yaitu
            gereja di Tapanuli, yang tampak berperan aktif dalam industri ini.
            Lebih lanjut, ia juga prihatin pada para akademisi dan aktivis lokal
            yang tidak peka pada dampak negatif perkebunan kelapa sawit, malah
            turut serta membudidayakan tanaman ini. Penulis mengidentiikasi
            17 perusahaan  kelapa  sawit  besar  yang menguasai mayoritas  lahan
            sawit  di Tapanuli. Selain  itu, ia  juga  mengidentiikasi peran  militer

            dalam  perusahaan-perusahaan  kelapa  sawit  tersebut, baik  sebagai
            pemilik, penyertaan dana, ataupun dalam konsorsium tertentu.
                Terkait  dampak  negatif  dari perkebunan   kelapa  sawit,
            Aditjondro merinci sejumlah kasus, antara lain penyerobotan tanah
            oleh  PT  Nauli Sawit  di Tapanuli Tengah; kerusakan  hutan  dan
            pembantaian  gajah  di Kecamatan  Torgamba, Kabupaten  Labuhan
            Batu  Utara; kelangkaan  bahan  pangan  lokal di Tapanuli; udara
            Tapanuli yang makin  panas  bersamaan  dengan  kualitas  air  tanah
            yang makin memburuk; dan juga sejumlah kasus eksploitasi buruh
            oleh perkebunan kelapa sawit, khususnya buruh perempuan.


            (VRP)

            Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://indoprogress.com/2011/04/11/
            bisnis-pahit-kelapa-sawit-1/, dan  dilanjutkan  di http://indoprogress.
            com/2011/04/13/bisnis-pahit-kelapa-sawit-2-selesai
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268