Page 258 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 258
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 233
irigasi, (b) perbaikan motivasi petani dalam pengelolaan air guna
perbaikan pemanfaatan lahan, (c) perbaikan dalam mekanisme
alokasi air diantara pelaku yang saling berkompetisi; 5) banyaknya
lahan marjinal di negara berkembang serta pola pengelolaan
lahan yang kurang intensif termasuk ke dalam faktor penting
dalam skenario Global Orchestration (GO), sehingga diperlukan
kerjasama internasional, pendekatan manajemen lingkungan dan
liberalisasi perdagangan global. Disinilah skenario intensiikasi
tanaman pangan, perluasan areal tanam global, penurunan barrier
perdagangan global serta penanaman investasi pertanian ke negara
berkembang menjadi hal yang penting dilakukan dalam menjaga
sistem pangan dunia. Pemberian hak kepemilikan lahan kepada
petani diharapkan mampu memberikan insentif guna menjamin
pelayanan lingkungan yang baik dalam proses ini. Sedangkan dalam
skenario TechnoGarden yang lebih bersifat proaktif memandang
pentingnya pemanfaatan teknologi dan pasar dalam percepatan
transformasi pertanian ini; 6) diproyeksikan terdapat 3 wilayah
dunia berdasarkan tingkat ketergantungannya terhadap impor. Asia
bergantung impor untuk kalori pakan ternaknya. Timur Tengah,
Afrika Utara, dan sub-Sahara impor untuk kebutuhan permintaan
pangan manusia. Amerika Latin, bekas Uni Sovyet, Eropa Timur dan
Asia Tengah justru mengalami surplus pangan.
(MBA)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di rstb.royalsocietypublishing.org
III.9. Schoneveld, George C. 2011. The Anatomy of Large Scale
Farmland Acquisition. Working paper 85. CIFOR, Bogor,
Indonesia.
Kata Kunci: Afrika Sub Sahara, akuisisi tanah, biofuel, pangan
Afrika Sub Sahara merupakan salah satu target penting dari
akuisisi tanah berskala besar untuk kepentingan proyek perkebunan,
pertanian, dan kehutanan. Penelitian ini menyajikan kecenderungan
berkaitan dengan akuisisi tanah berskala besar yang terjadi di Afrika