Page 257 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 257

232   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            (MA), dan (e) skenario the Agrimodel.
                Hasil kajian  ini tidak  mendukung ramalan  Malthus  dalam
            memproyeksikan  populasi 9 milyar  manusia  pada  2050 terhadap
            situasi pangan. Kajian  ini lebih  banyak  memandang perdagangan
            internasional sebagai faktor penentu kondisi masa depan. Beberapa
            model yang ada tidak terlalu banyak melakukan eksplorasi terhadap
            konsep  keberlanjutan  (sustainability) yang melampaui beragam
            dimensi dalam  sistem  pangan. Hasil dari analisis  skenario  ini di
            tingkat global dapat diperkuat dengan proses yang secara partisipatif
            melibatkan aktor-aktor kunci dalam tingkatan geograis yang lainnya.
            Model sistem  pangan  berguna  untuk; (a) mengelola  pengetahuan
            tentang perilaku sistem, dan (b) memastikan kredibilitas kisah-kisah
            kualitatif. Kelemahannya, dibatasi oleh  data  terbaru  dari kondisi
            produksi dan perdagangan tanaman pangan, penggunaan lahan dan
            status  hidrologinya. Perubahan  iklim  merupakan  tantangan  yang
            harus dijawab secara adaptif oleh kemampuan produksi  pertanian.
            Pada  titik  inilah  masih  terdapat  jurang pengetahuan  (knowledge
            gaps) bagi model penelitian selanjutnya.
                Beberapa  catatan  dari hasil pembacaan  pada  kajian  ini di
            antaranya; 1) dalam analisis model faktor keterbatasan pengusahaan
            lahan, ketersediaan  anggaran  belanja  pangan  dan  keseimbangan
            pembayaran  tidak  diperhitungkan  dalam  model, meski hal itu
            cukup  berpengaruh  terhadap  keseimbangan  pasar  pertanian  dari
            sisi pendapatan (income); 2) pendekatan  yang lebih  kompleks  lagi
            turut  menyertakan  variabel lingkungan  hidup, dimana  kenaikan
            suhu  udara  dan  penguapan  mempengaruhi kinerja    ekonomi
            melalui produktivitas  pertanian. Terdapat  keterkaitan  erat  antara
            aktivitas ekonomi, penggunaan lahan, emisi gas rumah kaca, iklim
            dan  produktivitas  pertanian, 3) pasca  kenaikan  harga  pangan
            2007 variabel persaingan/kompetisi dalam   penggunaan   lahan
            antara  pangan  dan  energi belum  mendapatkan  perhatian  yang
            cukup  dalam  penelitian, 4) faktor  irigasi (ketersediaan  air  untuk
            produksi pangan) turut   menyumbang keberhasilan     produksi
            pangan   dunia   secara  signiikan.  Perbaikan  performa   irigasi  ini
            merupakan   kombinasi dari: (a) upaya  reformasi kelembagaan
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262