Page 256 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 256
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 231
ini memperhatikan akuisisi tanah besar-besaran, yang secara luas
dideinisikan sebagai akuisisi (meski melalui pembelian maupun
sewa jangka panjang) terhadap tanah dengan luas lebih dari 10.000
hektar. Laporan ini difokuskan pada Afrika Sub-Sahara, sebagai
bagian dari kesepakatan-kesepakatan internasional di bidang
pertanahan. Penelitian ini ditulis melalui pengkajian kepustakaan,
wawancara kualitatif dengan sejumlah informan yang terlibat pada
akuisisi tanah yang telah disetujui maupun yang baru diusulkan
sejak 2004 di 5 negara Afrika, yaitu Ethiopia, Ghana, Madagascar,
Mali dan Sudan, studi kasus secara kualitatif di Mozambique dan
Tanzania, dan analisis hukum terhadap hukum yang diterapkan dan
sejumlah contoh kesepakatan pertanahan.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.ifad.org
III.8. Reilly, Michael dan Willenbockel, Dirk. 2010. Managing
Uncertainty: a Review of Food System Scenario Analysis and
Modelling. Phil. Trans. R. Soc. B (2010) 365, 3049–3063.
Kata Kunci: Malthus, sistem pangan, technogarden
Sistem pangan, yang merupakan kumpulan mekanisme
ekologi dan sosial yang kompleks, tidak dapat diprediksi, terutama
dalam jangka panjang seperti hingga 2050 nanti. Untuk mengelola
ketidakpastian ini, analisis terhadap skenario yang biasanya
menyertai model sistem pangan diperlukan guna memperoleh
kejelasan berbagai kondisi di masa depan. Skenario sistem
pangan menggunakan tipe dan metode pendekatan yang beragam
bergantung pada tujuan dan keterbatasan teknik, metodologi, dan
epistemologinya. Adapun model sistem pangan yang dianalisis
adalah; (a) proyeksi pangan dunia 2030/2050 FAO/PBB, (b) skenario
Comprehensive Assessment of Water Management in Agriculture
(CAWMA), (c) kajian efek perubahan iklim terhadap produksi
pangan global dalam forum Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC), (d) skenario the Millennium Ecosystem Assessment