Page 261 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 261
236 Dwi Wulan Pujiriyani, dkk
yang mencukupi dan konsisten dengan hak azasi manusia. WTO
Agreement on Agriculture lebih sebagai liberalisasi sektor pertanian
dan perjanjian tersebut tampak menempatkan petani miskin pada
situasi yang penuh resiko, sebagai target dari perilaku buruk agribisnis
dan pedagang komoditas pertanian. LSM di bidang perdagangan dan
pembangunan, sebagaimana juga kelompok petani, telah memulai
perjalanan mereka untuk membangun visi sistem pangan global
yang lebih adil, dengan cara mempromosikan hak asasi manusia dan
menjamin ketahanan pangan, mata pencaharian dan pembangunan
berkelanjutan.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.iatp.org