Page 255 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 255

230   Dwi Wulan Pujiriyani, dkk


            tanggung   jawab  pemerintah   mengadministrasi   pertanahan.
            Pedoman   dan  prinsip  saja  tidak  bisa  menangani tantangan.
            Kolaborasi antara  mobilisasi sosial dan  sejumlah  pertimbangan
            aliansi taktis dapat memaksimalisasi kesempatan bersamaan dengan
            keprihatinan  terhadap  perampasan  tanah, sehingga  dapat  pula
            memberi dorongan terciptanya kemakmuran bagi petani gurem di
            negara-negara berkembang.



            (VRP)
            Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.tni.org

            III.7. Lorenzo Cotula, Sonja Vermeulen, Rebeca Leonard and
            James Keeley. 2009. Land grab or Development Opportunity?
            Agricultural investment and international land deals in Africa.
            London: FAO, IIED and IFAD.

            Kata Kunci: Afrika Sub Sahara, akuisisi tanah, hukum, negosiasi


                Lebih  dari 12 bulan, akusisi besar-besaran  di Afrika, Amerika
            Latin, Asia  Tengah  dan  Asia  Tenggara  telah  menjadi pemberitaan
            utama  di laporan  media  massa  di seluruh  belahan  dunia. Tanah
            yang dulunya tampak di luar kepentingan, sekarang menjadi begitu
            diburu  investor  internasional untuk  mendapatkan  ratusan  ribu
            hektar. Persoalan  tanah  ini menjadi isu  yang panas  karena  tanah
            merupakan bagian utama dari identitas, kehidupan sehari-hari, dan
            ketahanan pangan. Selain melalui laporan media atau penelitian yang
            dipublikasikan, kesepakatan-kesepakatan pertanahan internasional
            dan dampak-dampaknya, masih sangat sedikit dipahami.
                Laporan Lorenzo ini adalah salah satu langkah ke depan untuk
            mengisi kesenjangan tersebut. Sebagai umpan balik dari kolaborasi
            antara  IIED, FAO dan  IFAD, laporan  riset  ini mendiskusikan
            kecenderungan-kecenderungan    kunci  dan   orientasi-orientasi
            akuisisi tanah, penataan  kontrak  yang dilekatkan  pada  akusisi
            tanah, dan cara-cara penegosiasiannya, begitu juga dampak-dampak
            yang timbul pada  akses  terhadap  tanah  bagi masyarakat  pedesaan
            di negara  di mana  kesepakatan  tanah  tersebut  dilakukan. Laporan
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260