Page 304 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 304

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  279


              asing. SPI mendorong lobi-lobi dan  permintaan  distribusi lahan
              bagi petani kecil. Selain itu juga dengan membantu aliansi gerakan
              dengan  organisasi buruh, kelompok  nelayan, perempuan, pejuang
              HAM, dan organisasi perlindungan konsumen untuk melawan land
              grab dan mengedepankan kedaulatan pangan.



              (DWP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org

              IV.  22.  Jurgen,  Emile,  dkk.  2010.  “Environmental,  Economic
              and Social Impacts of Oil Palm in Indonesia: A Synthesis of
              Opportunities and Challenges”, The Low Carbon Development
              Options Study for Indonesia.

              Kata kunci: kelapa sawit, ekonomi, ekspor, lapangan kerja


                  Industri kelapa  sawit  dewasa  ini menjadi kontributor  penting
              bagi pendapatan  ekspor  sekaligus  penyerapan  tenaga  kerja  di luar
              kota. Meningkatnya permintaan pasar minyak goreng dan biodisel –
              khususnya dari China dan India – membuat sektor ini makin tampak
              menjanjikan. Ekspansi perkebunan  kelapa  sawit  memiliki dampak
              yang sangat luas dalam perencanaan tata ruang dan  tata pengelolaan
              pemerintahaan. Hambatan lingkungan dan sosial, menurut Jurgen,
              dkk, dapat  menghambat   langkah-langkah  ekspansi perkebunan
              kelapa  sawit  di masa  depan. Hal ini akan  terjadi ketika  pabrik
              pengolahan  minyak  kelapa  sawit  yang dimiliki perusahaan  besar,
              masih  melibatkan  komunitas  lokal baik  petani kecil dan  UMKM.
              Dengan  mempertimbangkan    keuntungan  ekonomis  yang sangat
              menjanjikan  ini, pemerintah  Indonesia  telah  memberi dukungan
              yang kuat, meskipun koordinasi antara institusi daerah dan institusi
              pusat masih lemah. Lemahnya koordinasi tersebut membuat iklim
              investasi menjadi tidak pasti, khususnya dalam hal alokasi tanah.
                  Sektor  kelapa  sawit  telah  banyak  menuai kritik  karena
              menyebabkan  deforestasi dan  mendorong terciptanya  efek  rumah
              kaca. Terdapat  efek  timbal balik  yang buruk  antara  sektor  kelapa
              sawit terhadap lingkungan. Namun Jurgen dkk memandang bahwa
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309