Page 302 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 302
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 277
kelapa sawit – khususnya Malaysia dan Indonesia – merespon
dengan memperluas areal perkebunan kelapa sawit. Di Indonesia
sendiri, pemerintah memberi dukungan yang sangat kuat dalam
mempromosikan industri ini, salah satunya dengan menderegulasi
sejumlah aturan, salah satunya dalam perambahan hutan.
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.brot-fuer-die-welt.de
atau email: info@brot-fuer-die-welt.de
IV. 20. Johansson, Mattias. 2008. “Sustainable Palm oil? How
does the Indonesian Palm Oil Industry Afect Indonesia
Ecologically, Socially and Economically?”. Umeå Universitet
Kata kunci: kelapa sawit, keberlanjutan, lingkungan, pembangunan
Dalam laporan risetnya, Johansson berusaha mengungkap
apakah industri kelapa sawit di Indonesia memiliki fungsi tertentu
dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Hal ini dilakukannya
dengan mendeskripsikan bagaimana industri kelapa sawit
mempengaruhi Indonesia, secara ekologis, sosial dan ekonomi – yang
mana ketiga hal tersebut adalah elemen penting dalam pembangunan
berkelanjutan. Dari laporan ini, dapat diperoleh informasi mengenai
berbagai kemungkinan dan persyaratan bagi industri kelapa sawit
Indonesia untuk dapat berfungsi secara berkelanjutan.
Artikel ini didasarkan studi literatur pada buku, artikel, dan
berbagai informasi terkait subjek kajian. Sebagai tambahan,
Johansson juga mewawancarai sejumlah perwakilan organisasi yang
memiliki perhatian di bidang bisnis kelapa sawit. Dari penelitian yang
dilakukannya, Johansson menyimpulkan bahwa kelapa sawit tidak
berfungsi secara positif dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Terlalu banyak masalah yang dihasilkan oleh perkebunan maupun
pengolahan kelapa sawit. Ada juga hal-hal lain yang selama ini
belum diperhitungkan karena belum teridentiikasi sebagai dampak
langsung dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Namun
demikian, Johansson juga mengakui bahwa ada pula usaha untuk