Page 44 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 44
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 19
Kasus-kasus perampasan tanah yang terjadi di masing-masing
wilayah dapat dipetakan berdasarkan negaranya. Di Asia kasus
land grabbing terbanyak dijumpai di Asia Tenggara (Indonesia,
Laos, Kamboja, Philipina dan Vietnam), kemudian India, Cina, dan
Pakistan. Di Afrika kasus land grabbing jamak terjadi di Tanzania,
Liberia, Ethiopia, Zimbabwe, Afrika Sub Sahara, Madagaskar,
Rwanda, Uganda, Mozambique, Sierra Leone, dan Sudan. Untuk
kasus land grabbing di Amerika Latin banyak dijumpai di Colombia,
Brazil, Guetemala, Bolivia, Costa Rica, Uruguay, Argentina dan
Honduras seperti dapat dicermati dalam tabel berikut ini:
Gambar 10. Kasus-kasus Land Grabbing di Asia, Afrika dan Amerika
Sumber: Rekapitulasi Penelusuran Anotasi Bibliografi, 2012
Menurut Benjaminsen (2011), Afrika merupakan target utama
karena dianggap sebagai benua yang memiliki tanah melimpah
dengan harga yang murah. Daniel & Mittal (2010) menambahkan
bahwa Afrika khususnya di beberapa negara seperti Liberia, Sierra
Leone dan Ethiopia, dianggap sebagai negara-negara potensial
untuk berinvestasi, karena memiliki resiko yang rendah namun
menjanjikan keuntungan yang besar. Negara-negara ini memiliki
kelunakan legislasi yang memungkinkan penawaran tanah-tanah
berkualitas paling subur kepada investor.
Bollin (2011) juga menambahkan bahwa investor memang lebih
berminat pada negara dengan indikator tata kelola pemerintahan
dan perlindungan hak tanah yang lemah. Indikator tata kelola
pemerintah yang lemah ini salah satunya ditunjukkan dengan
ketidakpastian pemihakan pemerintah dalam melindungi tanah-
tanah yang berstatus sebagai tanah adat (German, 2011). Kondisi
serupa ini membuat status tanah menjadi sangat negotiable, sehingga