Page 110 - Berangkat Dari Agraria
P. 110
BAB II 87
Realitas Panggung Politik Agraria
Jika dicermati, terdapat partai poltik yang secara tegas dan jelas
mendukung pelaksanaan reforma agraria sebagai agenda politiknya,
jika mereka mendapatkan kursi kekuasaan di eksekutif dan legislatif
melalui Pemilu 2024. Partai politik ini, biasanya bernafaskan
semangat kebangsaan dan kerakyatan yang tinggi. Partai politik
yang nasionalistik dan kerakyatan akan menempatkan reforma
agraria sebagai bagian dari agenda strategis untuk dijalankan oleh
pemerintahan.
Terdapat tiga agenda turunan reforma agraria yang mestinya
terkandung dalam dokumen resmi partai politik, yakni: rencana
legislasi dan regulasi terkait reforma agraria, rencana pengalokasian
anggaran yang memadai untuk mendukung pelaksanaan reforma
agraria, rencana kerja programatik yang didetailkan dalam
sejumlah kegiatan strategisnya, dan rencana pengawasan terhadap
pelaksanaan reforma agraria yang dijalankan oleh pemerintah.
Agenda legislasi reforma agraria hendaknya dimulai dari
persiapan penyusunan RUU tentang reforma agraria. Keberadaan
RUU ini, merujuk TAP MPR IX/2001 tentang pembaruan agraria dan
pengelolaan sumberdaya alam, dan menjadi amanat dari TAP MPR
VI/2002 tentang rekomendasi kepada Presiden RI.
Substansi RUU ini, bisa diangkat dari Perpres 86/2018 tentang
reforma agraria –yang tengah direvisi, sebagai regulasi yang mengatur
operasionalisasi reforma agraria. Selain itu, review seluruh regulasi
di bawah UU agar ramah reforma agraria.
Sedangkan alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan
reforma agraria juga penting dicermati. Seideal apapun konsepsi
reforma agraria yang diatur dalam legislasi dan regulasinya, tanpa
ditunjang dukungan anggaran negara yang memadai, bisa dikatakan
ibarat “tong kosong nyaring bunyinya”. Penataan pemilikan dan
penguasaan tanah sebagai agenda inti reforma agraria akan macet
jika tak didukung anggaran negara yang layak. Karenanya harus
diperiksa, apakah partai politik menyampaikan rencana alokasi
anggaran negara untuk reforma agraria atau tidak?