Page 106 - Berangkat Dari Agraria
P. 106

BAB II  83
                                                   Realitas Panggung Politik Agraria
                 Tanpa  sinergi lintas kementerian  dan lembaga  dalam
             penyelesaian konflik  agraria,  gebrakan Menteri  ATR/Kepala BPN
             soal kesiagaannya memberantas mafia tahan dan kesiapannya untuk
             menyelesaikan  sengketa  tanah  tak  ubahnya  tong  kosong  nyaring
             bunyinya. Perlu kerja  sistematis  yang nyata, bukan hanya  pidato
             sesaat.


             Arahan Menteri ATR
                 Merujuk Siaran Pers Kementerian  ATR/BPN (27/7), Rakernas
             yang bertema “Memperkuat Sinergi  dan Inovasi Pelayanan
             Pertanahan dan Tata Ruang” ini dibuka Menteri ATR/Kepala BPN.
             Dalam  pembukaan, Hadi  menyampaikan kepada  seluruh jajaran
             agar dapat membahas tindak lanjut dari tiga arahan Presiden Joko
             Widodo secara komprehensif.
                 Ketiga  arahan  tersebut  meliputi: percepatan pendaftaran
             tanah melalui pendaftaran tanah sistematis lengkap, penyelesaian
             sengketa dan  konflik  pertanahan dengan  Reforma  Agraria  serta
             pemberantasan  mafia  tanah,  dan dukungan  pembangunan  Ibu
             Kota Nusantara. Hadi memandang  perlu  untuk melakukan  dua
             transformasi besar. Transformasi manajemen sumber daya manusia
             termasuk di dalamnya sistem rekrutmen, rotasi, mutasi, promosi dan
             demosi. Selain itu, transformasi digital mulai dari sistem pelayanan
             publik, pengaduan, perizinan, penanganan masalah, dan database.

                 Khusus  terkait PTSL,  Hadi mengatakan kegiatan ini  sudah
             berhasil mendaftarkan 74,8% dari 126 juta bidang tanah di Indonesia.
             Masih  ada 25.2%  lagi  yang harus  dikejar,  untuk itu  dibutuhkan
             strategi agar seluruh bidang tanah segera terdaftar dan terpetakan.
             Hal  lain  yang disoroti adalah  penyelesaian  sengketa dan  konflik
             pertanahan  dengan  Reforma Agraria,  serta pemberantasan  mafia
             tanah. Efek sengketa konflik pertanahan ini, dituturkan Hadi dapat
             menyebabkan adanya gejolak di level akar rumput.

                 Untuk  itu,  perlu sinergi  pemberantasan  mafia  tanah secara
             bersama. Pemberantasan  mafia  tanah  ini harus  terjalin  sinergi
             empat pilar yang menjadi kunci utama, yaitu antara Kementerian
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111