Page 101 - Berangkat Dari Agraria
P. 101
78 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
2.16. Mengurai Sektoralisme Agraria 25
Reshuffle kabinet pada 15 Juni 2022 menempatkan Hadi
Tjahjanto, mantan Panglima TNI sebagai Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan menggantikan Sofyan Djalil yang
telah menjabat selama enam tahun. Penggantian Menteri ATR/
Kepala BPN dilakukan setelah Presiden menghadiri pertemuan
puncak Gugus Tugas Reforma Agraria Nasional di Wakatobi,
Sulawesi Tenggara (9 Juni 2022). Pada pertemuan itu, Presiden
mengungkap kuatnya ego sektoralisme sebagai penyebab rendahnya
capaian reforma agraria selama ini.
Presiden meminta semua kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah menghentikan ego sektoral untuk mengakselerasi reforma
agraria. Banyaknya persoalan pertanahan tak bisa diselesaikan
karena semua berjalan dengan ego sendiri-sendiri. Karena itu, saling
terbuka dan bersinergi semestinya diterapkan secara nyata, pinta
Presiden.
Kegiatan reforma agraria, merujuk Perpres No 86/2018 tentang
Reforma Agraria, meliputi: (1) penyusunan regulasi dan penyelesaian
konflik agraria, (2) redistribusi pemilikan dan penguasaan tanah, (3)
legalisasi aset melalui sertifikasi tanah, (4) pemberdayaan ekonomi
masyarakat, dan (5) penguatan kelembagaan pelaksana reforma
agraria di pusat dan daerah.
Sejak 2018, kelima kegiatan tersebut dipantau dan dievaluasi
Presiden. Secara umum, capaian reforma agraria masih terbilang
rendah. Tingginya capaian dalam kegiatan legalisasi aset ternyata
tak cukup membuat Presiden puas.
Evaluasi capaian
Dari lima kegiatan reforma agraria, baru pemberian legalitas
tanah rakyat yang berjalan optimal. Sampai saat ini setidaknya
sudah 80,6 juta bidang tanah yang bersertifikat. Jumlah itu, naik
hampir dua kali lipat dari tahun 2015, di mana baru 46 juta dari 126
juta tanah di Indonesia yang bersertifikat (Kompas, 10/6/2022).
25 Kompas, 13 Juli 2022.