Page 100 - Berangkat Dari Agraria
P. 100
BAB II 77
Realitas Panggung Politik Agraria
sehingga bisa memproduktifkan tanah, menyerap tenaga kerja yang
luas dan menghasilkan pendapatan yang layak bagi pekerja dalam
usaha mereka. Jika tidak, izinnya bisa dicabut.
Para menteri, pejabat dan jajaran birokrasi di kementerian dan
lembaga agar lebih selektif dalam menerbitkan izin usaha atau hak
atas tanah bagi korporasi. Pemerintah terbuka kepada para investor
yang kredibel dan memiliki komitmen untuk ikut menyejahterakan
rakyat dan melestarikan alam patut diresapi dalam berbagai
kebijakan seluruh kementerian, lembaga dan daerah. Jangan obral
konsesi tapi lebih selektif investasi.
Selain itu, Presiden juga mengisyaratkan optimisme kepada
rakyat yang selama ini jadi penonton atau bahkan korban dari
operasi perusahaan pertambangan, kehutanan dan perkebunan
besar. Optimisme bagi percepatan penyelesaian konflik agraria
dan penguatan kebijakan reforma agraria. Selanjutnya skenario
pengalokasian tanah dan kawasan hutan yang sudah dicabut izinnya
untuk diakses oleh rakyat miskin yang terorganisir menjadi agenda
penting.
Berangkat dari gebrakan Presiden di awal tahun 2022, bolehlah
kita berharap reforma agraria dapat berlangsung lebih cepat, tepat
dan akurat. Arah dan orientasi yang layak dijadikan patokan adalah
menurunnya tensi sosial-politik akibat konflik agraria, terselesaikan
kasus-kasus konflik agraria yang sudah menahun, akselerasi
redistribusi tanah untuk rakyat dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat lebih lanjut.
Kita memahami tahun 2022 merupakan tahun emas bagi
percepatan pelaksanaan program-program strategis yang populis
dari pemerintah. Untuk itu, harus lebih sigap dalam menghidupi
denyut politik agraria sebelum hiruk pikuk politik elektoral jelang
Pemilu 2024. *