Page 165 - Berangkat Dari Agraria
P. 165

142  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             Tasikmalaya, yang kemudian dikenal sebagai Hari Koperasi Nasional.
             Pada 12  Juli  2020, Menteri  Koperasi  dan Usaha Kecil  Menengah
             Teten  Masduki  menyampaikan pidato  yang  di  ujungnya  tertuang
             harapan  agar koperasi  mampu  menjawab  tantangan  zaman  dan
             bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Diserukan agar koperasi
             jadi kekuatan ekonomi rakyat dalam pemulihan ekonomi nasional
             setelah pandemi Covid-19.
                 Sebelumnya,  Teten menyatakan kementeriannya  tengah
             membangun koperasi pangan sebagai suatu yang baru. Kementerian
             ini  tengah  membuat  “pilot  project”  pembangunan  koperasi
             pangan diintegrasikan dengan program perhutanan sosial dengan
             Kementerian LHK,  dan Kementerian  ATR/BPN. Menurut  Teten,
             pengembangan koperasi sektor riil yakni koperasi pangan saat ini
             belum berkembang. Kebanyakan koperasi di sektor perdagangan atau
             koperasi simpan pinjam. Melalui koperasi pangan ini, masyarakat
             bisa meminjam 2 hektare tanah per keluarga selama 35 tahun, dan
             bisa diperpanjang 35 tahun lagi sehingga totalnya menjadi 70 tahun
             yang dikonsolidasi hingga 100-200 hektare dalam skala bisnis.

                 Pernyataan Menkop UKM ini dapat dilihat dalam dua konteks.
             Pertama, pentingnya kelembagaan usaha ekonomi bersama rakyat
             dalam pemanfaatan tanah hasil pemberian izin perhutanan sosial.
             Kedua, pengembangan  koperasi  sebagian  bagian  dari percepatan
             redistribusi  tanah  melalui reforma  agraria untuk penguatan  hak
             milik rakyat atas tanah.


             Urgensi koperasi
                 Koperasi bukan hanya relevan, tetapi urgen bagi keberhasilan
             reforma agraria. Merujuk Perpres 86/2018 tentang Reforma Agraria,
             koperasi menjadi  kelembagaan  utama  yang  dianjurkan  sebagai
             lembaga usaha ekonomi para subjek penerima tanah dari redistribusi
             dan legalisasi  tanah. Kebersamaan  antarwarga, kemauan bekerja
             sama, dan gairah gotong royong menjadi prinsip dasar koperasi yang
             dibutuhkan guna memastikan tanah yang telah didistribusikan dan
             dilegalisasi benar-benar dikelola produktif. Koperasi memudahkan
             pemberdayaan masyarakat.
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170