Page 168 - Berangkat Dari Agraria
P. 168

BAB IV  145
                                                      Penguatan Ekonomi Rakyat
             yang menolak dan tidak setuju dengan isinya untuk mengajukan uji
             materi ke Mahkamah Konsitusi.

                 Banyak  kritik  terhadap proses  dan  substansi undang-undang
             ini. Menciptakan lapangan kerja  semua menyetujuinya,  tapi
             mewujudkannya  dengan mempermudah investasi menjadi  debat
             panjang. Terutama karena investasi membutuhkan lahan yang tak
             sedikit. Sementara  komflik  lahan  tak  kunjung beres.  Di lain  sisi,
             pengaturan  reforma  agraria  juga  dimaksudkan  untuk  mengatasi
             pengangguran dengan menyiapkan lapangan pekerjaan.

                 Pada isu pertanahan atau agraria terdapat sejumlah hal krusial
             yang  diatur  dalam  undang-undang  itu. Misalnya,  penguatan hak
             pengelolaan yang dianggap melenceng dari UU No. 5/1960 tentang
             Pokok-Pokok  Agraria (UUPA)  dan bisa memicu kerumitan  dalam
             sistem administrasi pertanahan. Sebab, UUPA tak mengenal istilah
             hak pengelolaan. Pasal 16 UUPA menyebutkan tentang hak milik,
             hak  guna bangunan, hak  guna  usaha, hak  pakai,  hak  sewa, hak
             membuka tanah, hak memungut hasil hutan, dan hak-hak lain.
                 Hak  pengelolaan barangkali  tergolong  ke dalam hak-hak lain
             yang dimaksud UUPA. Sekalipun praktiknya, hak pengelolaan itu
             ada dan lazim digunakan tapi tak berarti kuat secara hukum. Hak
             pengelolaan sering kali disalah-artikan menjadi hak luar biasa dari
             pemegangnya yang keberadaannya bisa lebih kuat di banding hak-
             hak lainnya, bahkan hak milik.
                 Soal  lain  tentang Bank  Tanah. Ini juga  dilematik. Ide  dasar
             pembentukan Bank  Tanah  adalah  untuk  menjadi kelembagaan
             kolateral  guna  mendukung  pengadaan  tanah  bagi pembangunan
             kepentingan umum. UU Cipta Kerja mengakomodir agenda reforma
             agraria sebagai salah satu hal yang bisa dilayani oleh bank tanah ini.
             Sejumlah  pihak  mengkhawatirkan akan  terjadi salah  kaprah yang
             menyesatkan jika reforma agraria dicapuradukan dengan agenda dan
             kepentingan lain yang berbeda dengan semangat reforma agraria.
                 Banyak pengamat berpandangan, selain akan berdampak pada
             konsentrasi penguasaan tanah di tangan korporasi bermodal besar,
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173