Page 79 - Berangkat Dari Agraria
P. 79
56 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
dan; Pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis reforma agraria
dan perhutanan sosial.
Berikut uraian yang disarikan penulis dari proses yang berjalan di
KSP. Pertama, penanganan dan penyelesaian konfik agraria di dalam
dan di luar kawasan hutan. Data konflik yang disetorkan CSO kepada
Presiden dan para menteri perlu ditangani dan diselesaikan oleh
kementerian dan lembaga secara menyeluruh dan tuntas. Lokasi-
lokasi konflik di luar kawasan hutan penting menjadi perhatian
Kementerian ATR/BPN. Sedangkan konflik di dalam kawasan
hutan penting menjadi perhatian Kementerian LHK. Perhatian dua
kementerian ini baiknya ditingkatkan menjadi strategi penyelesaian
konflik secara adil dan demokratis.
Kedua, identifikasi dan verifikasi tanah obyek dan subyek
reforma agraria sebagai lokasi prioritas. Data usulan tanah obyek
reforma agraria atau lokasi prioritas yang diajukan CSO hendaknya
menjadi bahan bagi Kementerian ATR untuk masuk ke dalam proses
identifikasi dan verfikasi TORA. Data dari CSO menjadi indikasi
yang perlu dicek dan dipetakan spasialnya di lapangan dengan
melibatkan CSO pengusulnya. Verifikasi obyek dan subyek menjadi
tahapan penting untuk penetapan atau validasi TORA yang akan
dieksekusi pada tahun 2021.
Ketiga, identifikasi dan verifikasi hutan adat untuk percepatan
penetapannya. Data usulan hutan adat dari CSO biasanya sudah
melalui proses panjang antara pihak CSO pengusul dan komunitas
masyarakat adatnya. Identifikasi dan verifikasi yang dilakukan
Kementerian LHK akan menjadikan prosesnya menjadi legal dan
formal. Semua syarat dan ketentuan terkait penetapan hutan adat
sebagai bagian dari wilayah adat hendaknya dipenuhi. Jika ada syarat
yang menyulitkan eksekusi hutan atas, maka perubahan regulasi
dan tata laksana pun harus dimungkinkan.
Keempat, identifikasi dan verifikasi atas perhutanan sosial.
Data yang diusulkan CSO terkait lokasi perhutanan sosial perlu
ditindakanjuti dengan verifikasi baik obyeknya (kawasan hutan),
maupun subyeknya (warga atau kelompok). Verifikasi ini penting