Page 169 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 169

Mochammad Tauchid

                 sebagai kewajiban herendienst. Sesudah jadi, tanah itu
                 dikerjakan rakyat dengan menyewa kepada raja dan
                 kepala negeri.
                 Ongko-ongko ini selain berupa sawah juga berupa telaga
                 dan kali, yang di-ongkoi (dikungkungi, dimonopoli) oleh
                 raja. Orang yang akan mengambil ikan dalam kali atau
                 telaga harus membayar dulu kepada raja.
                 Selain, ongko-ongko yang berasal dari tanah yang dibu-
                 ka oleh rakyat atas perintah raja seperti diuraikan tadi,
                 ada juga ongko-ongko yang berasal dari rampasan tanah
                 rakyat sebagai hukumann karena dituduh melanggar
                 salah satu adat. Banyak peraturan-peraturan adat yang
                 tidak tertulis (ongeschreven wetten), di antaranya ada
                 adat yang menentukan barang siapa (petani) yang men-
                 curi bajak (weluku) maka tanahnya dirampas sebagai
                 hukumannya. Menjadi kebiasaan di sana bajak itu diting-
                 galkan di sawah. Kalau raja mau memfitnah orang tani
                 yang sawahnya dikehendaki, dia menyuruh orang mem-
                 berikan tanda pada bajak itu, umpamanya diberi paku
                 di bawah bajak itu. Raja mengatakan kehilangan bajak,
                 dan menyuruh orang mencari, dan menuduh orang yang
                 dikehendaki sawahnya itu bahwa yang ada di sawahnya
                 itu adalah bajak raja. Para petani tidak mengerti akan
                 tipu muslihat raja yang mengatakan kalau nanti ternyata
                 ada tanda paku di bawahnya itulah tandanya bajak ke-
                 punyaan raja. Orang tani yang jujur itu mengiakan saja
                 apa yang dikatakan raja, sebab tahu bahwa bajaknya sen-
                 diri tidak ada tanda paku di bawahnya. Setelah ternyata
                 terdapat tanda paku di bawahnya, karena tadi sudah
                 mengiakan dan tidak lagi berdaya, sawahnya diambil

            148
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174