Page 40 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 40

Masalah Agraria di Indonesia

                diberikan kepada orang yang sanggup dan dapat bekerja berat
                sebagai imbangan hak (menerima tanah) yang diterimanya.
                    Penaklukan raja-raja oleh Belanda, sejak zaman Kompeni
                (VOC) berarti juga  perampasan atas kekuasaan raja. Kekuasaan
                raja itu ditafsirkan menurut kepentingan dan tujuan politiknya.
                Hak raja atas tanah dan tenaga rakyat seringnya hanya meru-
                pakan kekuasaan de jure, sedang kekuasaan de facto ada pada
                pegawai-pegawai raja di bawahnya, dan itu ditafsirkan sebagai
                kekuasaan yang tidak berbatas. Oleh Belanda dipergunakan
                sebagai senjata untuk kepentingan politiknya, dengan alasan
                sekadar meneruskan kebiasaan yang sudah berlaku.
                    Tanah milik raja-raja itu jatuh ke tangan Raja Belanda,
                dan di Indonesia hal ini diwakili oleh Gubernur Jendral.
                Tanah-tanah tersebut di antaranya digunakan  untuk:
                1. Penjualan Tanah-tanah oleh Belanda
                  Hal ini berlaku sejak zaman Kompeni dan berturut-turut
                  diikuti oleh Gubernur Jendral Daendels, Raffles, dan se-
                  lanjutnya kepada orang-orang partikelir, terutama kepada
                  famili-famili dan juga untuk dirinya, hal inilah yang memun-
                  culkan adanya tanah partikelir.
                  Hak raja atas tanah dan tenaga rakyatnya yang dirampas
                  dari tangan raja oleh Belanda turut dijual kepada tuan tanah
                  yang sudah membeli tanah itu. Tuan tanah menjadi raja
                  atas tanah yang sudah dibeli, dengan kekuasaan yang
                  diberikan oleh si penjual tanah. Kuasa atas rakyat yang ada
                  di dalamnya, dan dianggapnya sebagai orang-orang yang
                  berkewajiban menyerahkan bakti kepada raja baru, yaitu
                  tuan tanah tersebut.
                2. Menarik Sewa Tanah (landrente)
                  Di samping menjual tanah kepada orang-orang partikelir

                                                                    19
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45