Page 117 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 117
94 FX. Sumarja
harus dilakukan di hadapan dua orang Scheepen. VOC ternyata tidak
bisa mencegah sama sekali peralihan tanah, maka dikeluarkanlah
maklumat tersebut. Tanggal 2 Juni 1623 VOC mengeluarkan
maklumat yang mengatur bahwa pengalihan tanah dikenai biaya
10% dari harga tanah. Maklumat tersebut selain mengatur biaya
pengalihan, juga mengatur sanksi bagi yang melakukan pengalihan
namun tidak memberitahukan kepada dua orang Scheepen.
Berdasarkan uraian di atas ternyata pada masa VOC telah ada
aturan larangan pengasingan tanah dalam lingkungan orang-orang
VOC, meskipun sifatnya tidak mutlak melarang. Pengikut-pengikut
VOC tidak boleh memindahkan tanah pekarangan atau tanah
kebunnya kepada pihak lain tanpa pemberitahuan kepada Baljuw dan
Scheepen. Aturan larangan pemindahan/pengasingan tanah tersebut
mengandung sanksi. Bagi yang melanggar dikenakan ancaman
pembatalan pengalihan hak, penyitaan tanah yang bersangkutan
dan denda. Pada praktiknya pemindahan atau pengasingan tanah
tetap terjadi tanpa pemberitahuan kepada Baljuwdan Scheepen.
Oleh karena itulah, maka peta-peta tanah yang ada pada Baljuw dan
Scheepen menjadi tidak sama dengan kenyataan di lapangan. Hal ini
terjadi karena lemahnya penegakan hukum, sehingga pada tahun-
tahun selanjutnya orang mulai ragu dengan kekuatan berlakunya
maklumat larangan pengasingan tanah tersebut.
Kewajiban pemberitahuan kepada dua orang Scheepen dalam
peralihan tanah seringkali tidak diindahkan, maka VOC pada
tanggal 23 Oktober 1685 kembali mengeluarkan maklumat. Pasal 8
maklumat tersebut berisikan bahwa setiap orang dilarang menjual
atau mengubah dengan cara lain pemilik suatu benda tetap, rumah,
pekarangan, kebun yang terletak di luar atau di dalam daerah kota
Jakarta, kecuali jika dalam waktu enam minggu penjual dan pembeli
melakukan dan menerima penyerahan dengan membayar pajak
pengalihan hak. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dihukum