Page 239 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 239

216   FX. Sumarja


            tanggal  28 Mei 2013,  memutuskan bahwa Pasal 66 ayat (1)  UUJN
            tersebut dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat,
            sehinggga  jika  notaris  diminta  keterangannya  oleh  penegak
            hukum  tidak harus melalui izin majelis  pengawas  daerah.  MK
            mengeluarkan putusan  terkait penghapusan hak istimewa notaris
            dalam  memberikan  keterangan  kepada  polisi.  MK  mengabulkan
            permohonan melepas “kekebalan” notaris  untuk kepentingan
            proses  penegakan hukum.  Aparat  penegak hukum bisa langsung
            memanggil dan memeriksa notaris “nakal” tanpa perlu menunggu

            persetujuan Majelis Pengawas Daerah (MPD) Notaris.
                Pasal  66  ayat (1)  UUJN mengatur bahwa  untuk kepentingan
            proses peradilan, penyidik,  penuntut umum,  atau  hakim  dengan
            persetujuan MPD berwenang; a) Mengambil fotokopi Minuta Akta
            dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol

            Notaris  dalam  penyimpanan Notaris;  dan b) Memanggil Notaris
            untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan akta yang
            dibuatnya atau Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan
            Notaris.
                Pasal  tersebut  dirasakan  oleh  Kant  Kamal,  selaku  pemohon
            bertentangan  dengan Pasal 27  ayat (1)  UUDNRI  1945  yang  pada

            intinya  segala warga  negara  bersamaan  kedudukan-nya di  dalam
            hukum  dan  pemerintahan. Selain itu,  bertentangan juga  dengan
            Pasal 28D ayat (1) UUDNRI 1945, bahwa setiap orang berhak atas
            pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
            serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pemohon meminta
            pasal  tersebut  terutama  pada  frasa  “dengan persetujuan  Majelis
            Pengawas Daerah” dibatalkan.

                Ketua MK ketika itu Akil Mochtar yang memimpin sidang terkait
            perkara ini di gedung MK, menyatakan mengabulkan permohonan
            pemohon  untuk  seluruhnya. Putusan MK menyatakan bahwa
            frasa “dengan  persetujuan Majelis Pengawas Daerah” dalam  pasal
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244