Page 300 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 300
Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing 277
mempunyai moralitas tinggi. Oleh karena itu, sistem rekrutmen
penegak hukum juga perlu mendapat perhatian. Artinya sejak
awal telah ada pengelompokkan atau pembidangan sesuai dengan
kompetensinya, sehingga diperoleh aparat penegak hukum bermoral
tinggi dan menguasai bidangnya.
Berdasarkan uraian di atas perlu diadakan penegakan aturan hak
atas tanah bagi orang asing, dan pembaharuan sekaligus penegakan
hukum larangan kepemilikan tanah hak milik oleh orang asing
untuk melindungi hak-hak atas tanah WNI dari eksploitasi asing.
Pemanfaatan dan penggunaan tanah hak milik dapat dilakukan
sesuai dengan sifat dan isi kewenangan hak milik atas tanah,
tanpa bayang-bayang tanah hak milik dieksploitasi dan jatuh pada
kepemilikan orang asing. Pemanfaatan dan penggunaan tanh hak
milik yang sesuai dengan sifat dan kewenangan di dalamnya serta
dapat menjauhkan eksploitasi dari pihak asing adalah pembebanan
hak milik dengan hak pakai atau hak sewa untuk bangunanan.
Pembangunan menghendaki pembaharuan sikap dari
masyarakat yang sedang membangun. Kondisi Indonesia dewasa
ini membutuhkan perubahan sikap dari masyarakat bangsa
Indonesia sendiri agar pembangunan dapat terlaksana sebagaimana
diharapkan. Mochtar Kusumaatmadja menilai bahwa demi
pembangunan, pembaharuan sikap, sifat atau nilai-nilai adalah
sangat perlu. Persoalannya adalah nilai-nilai manakah dari keadaan
masyarakat yang ada hendak ditinggalkan dan diganti dengan nilai-
nilai baru yang diperkirakan lebih sesuai dengan kehidupan (dunia)
dewasa ini, dan nilai-nilai lama manakah yang bisa dan patut
dipertahankan. 7
Mochtar mengubah pengertian hukum sebagai alat (tool)
menjadi hukum sebagai sarana (instrument) untuk membangun
7 Shidarta, Hukum Penalaran…, Op. Cit., hlm. 334.