Page 298 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 298

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  275


              hukum. Dengan kata lain, hukum yang memadai harus tidak hanya
              memandang  hukum  itu  sebagai  suatu asas-asas dan  perangkat
              kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi
              harus pula mencakup lembaga (institution) dan proses (processes)
              yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.
                  Keempat komponen hukum itu bekerja  sama  secara integral
              untuk  mewujudkan  kaidah dalam  kenyataannya dalam arti

              pembinaan hukum,  yang  pertama-tama  dilakukan melalui
              hukum  tertulis  berupa peraturan perundang-undangan.  Keempat
              komponen hukum  yang  diperlukan  untuk mewujudkan hukum
              dalam kenyataan, berarti  pembinaan hukum  setelah melalui
              pembaharuan hukum tertulis dilanjutkan pada hukum yang tidak
              tertulis, utamanya melalui mekanisme yurisprudensi.

                  Berdasarkan teori  hukum  pembangunan tentunya  dalam
              membangun hukum tanah nasional, khususnya pengaturan hak atas
              tanah bagi orang asing yang tidak lepas dari larangan kepemilikan
              tanah  hak  milik oleh orang asing,  tidak cukup dengan aturan
              normatif,  tetapi juga lembaga  yang melaksanakan  pengawasan,
              penertiban  dan penegakan,  serta proses untuk  mencapai  tujuan.
              Pengaturan hak atas tanah bagi orang asing yang tidak lepas dari

              larangan kepemilikan  tanah hak milik  oleh  orang  asing masih
              sebatas aturan normatif yang belum didukung dengan sanksi pidana,
              lembaga pengawas dan penertiban belum jelas, serta kualitas putusan
              pengadilan untuk mencapai tujuan belum seperti yang diharapkan.
              Selain  itu  terdapat peraturan pelaksanaan  UUPA dan  peraturan
              lain terkait hak-hak penguasaan atas tanah yang substansinya tidak
              mendukung pengaturan hak atas tanah bagi orang asing dan justru

              memperlemah posisi aturan larangan kepemilikan tanah hak milik
              oleh orang asing, Pasal 26 ayat (2) UUPA.
                  Sejalan dengan  itu asas  hukum  yang dipakai dalam  hukum
              pertanahan  yang  mendasarkan dirinya  pada  hukum adat  tanah
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303