Page 302 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 302

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  279


                  Philipus M. Hadjon mengemukakan bahwa sanksi pidana tidak
              dapat dikenakan kepada pihak pelanggar dengan cara penggunaan
              paksaan pemerintahan (bestuursdwang). Penegakan sanksi pidana
              dilaksanakan  menurut  due process of law yang  telah  ditentukan
              di  dalam kaidah hukum  acara  pidana. Pengenaan  sanksi  pidana
              hanya dapat dinyatakan dalam suatu putusan hakim pidana. Tidak
              dapat disangkal bahwa pemberlakuan sanksi pidana turut berperan
              pada efektivitas  penegakan dan  penataan  kaidah-kaidah  hukum
              administrasi, termasuk pada pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
                                                                           9
              Demikian  juga, pelaksanaan  tugas-tugas pemerintahan  di  bidang
              pertanahan (khususnya dalam pencegahan kepemilikan tanah hak
              milik oleh orang asing) penegakannya akan efektif apabila didukung
              dengan sanksi pidana.
                  Pengajuan  konsep penegakan pengaturan  hak-hak atas  tanah

              bagi orang asing untuk melindungi hak-hak atas tanah WNI, bertitik
              tolak dari  temuan  mengenai  penyebab  kesenjangan antara  ius
              constitutum dan ius constituendum tentang larangan kepemilikan
              tanah hak milik oleh orang asing untuk melindungi hak-hak atas
              tanah WNI. Kesenjangan tersebut dikarenakan adanya inkonsistensi
              antara aturan pelaksanaan  UUPA dan peraturan lain yang terkait
              hak-hak penguasaan atas tanah (izin pemindahan hak, kuasa mutlak,
              PPJB, kemudahan perolehan tanah, BGS, perantaraan penguasaan
              dan  penggunaan tanah,  izin tinggal tetap  bagi  orang  asing,  izin

              majelis kehormatan notaris,  dan harta benda  dalam  perkawinan)
              dengan larangan kepemilikan  tanah hak milik  oleh  orang  asing,
              termasuk ketidakjelasan lembaga pengawas pertanahan dan kualitas
              putusan  pengadilan  yang  belum seperti  diharapkan serta  tidak
              didukungnya  aturan larangan kepemilikan  tanah hak milik  oleh
              orang asing dengan sanksi pidana.



              9   Philipus M Hadjon, R. Sri Sumantri Martosoewignjo, Sjachran Basah,
                  J.B.J.M ten Berge dll, Pengantar…, Ibid, hlm. 263.
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307