Page 31 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 31

8     FX. Sumarja


            politik hukum larangan  pengasingan  tanah.  Masyarakat  anggota
            VOC dilarang menjual/mengasingkan tanah-nya kepada orang diluar
            anggota VOC. Pada saat Bangsa Indonesia dijajah Belanda (kolonial
            Belanda) terdapat juga politik hukum larangan pengasingan tanah.
            Hal  ini diatur dalam  Grond  Vervreemding Verbod,  Stbl.1875-179.
            Grond Vervreemding Verbod berisi larangan pengasingan tanah oleh
            orang golongan Indonesia kepada orang bukan golongan Indonesia.
            Politik  hukum  kedua  larangan  pengasingan tanah tersebut tentu
            dengan tujuan atau alasan dan latar belakang yang berbeda. Aturan

            larangan pengasingan tanah di masa Hindia Belanda ini lahir atas
            dasar  teori  van  den Berge, bahwa  tidak mungkin  seorang bukan
            Indonesia menikmati hak-hak kebendaan  atas  tanah  yang lain
            daripada yang dikenal dalam Burgerlijk Wetboek (BW). 18
                Tujuan larangan  pengasingan  tanah, bukanlah  semata-mata

            untuk melindungi hak-hak atas tanah masyarakat golongan Indonesia
            (bumiputra),  namun lebih  untuk kepentingan  VOC/ Pemerintah
            Kolonial  Belanda  sendiri.  Pemerintah Kolonial  Belanda khawatir
            program  cultuurstelsel-nya gagal di  tengah  jalan,  karena  tanah-
            tanah bekas perkebunan kopi pemerintah di daerah Pasuruan dan
            tanah orang-orang golongan Indonesia di daerah Minahasa sudah
            banyak yang dibeli oleh orang-orang bukan golongan Indonesia. 19

                Tujuan  politik hukum  untuk melindungi  golongan Indonesia
            yang terwujud dalam larangan pengasingan tanah tidak akan tercapai,
            jika  konsekuensi  dari  pelanggaran  larangan pengasingan  tanah
            adalah perjanjian jual beli batal dan tanah kembali kepada penjual
            serta penjual harus mengembalikan uangnya kepada pembeli, seperti




            18  Sudargo Gautama, Hukum Agraria Antar Golongan, Bandung: Alumni,
                1973, hlm. 53.
            19  Sudikno Mertokusumo,  Perundang-undangan  Agraria  Indonesia,
                Yogjakarta: Penerbit Liberty, 1987, hlm. 8.; Sudargo Gautama, Hukum
                Agraria..., Ibid., hlm. 53.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36