Page 32 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 32

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  9


              yang dikemukakan van Hattum.  Menurut Logemann seharusnya
                                            20
              konsekuensi  pelanggaran  terhadap  aturan  larangan pengasingan
              tanah adalah jual beli batal dan tanahnya jatuh pada negara serta
              penjual tidak perlu mengembalikan uangnya.  Pada tataran praktik
                                                       21
              penegakan hukum, masing-masing pendapat ada pengikutnya. Pada
              tataran teoretis pendirian van Hattum tersebut didukung oleh Ter
              Haar dan Soepomo. Meskipun pada akhirnya, pendapat Logemann
              yang diikuti oleh UUPA.

                  Selain  Grond  Vervreemding Verbod,  pada masa Kerajaan
              Mataram  Islam  (Kasultanan  Yogyakarta)  juga  mengenal  aturan
              serupa  larangan  pengasingan  tanah  yang diatur dalam  Rijksblad
              Kasultanan  dan Paku  Alaman  Yogyakarta  Tahun 1925  No. 23  dan
              No. 25.  Kemudian, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga
                    22
              pernah mengeluarkan  aturan  yang  sama,  yaitu Peraturan Daerah

              DIY No. 5 Tahun 1954 tentang Hak Atas Tanah Di Daerah Istimewa
              Yogyakarta, dan Instruksi Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No.
              K/898/I/A/75,  bahwa seorang  WNI  non  pribumi  tidak diberikan
              tanah hak milik. 23
                  Tujuan larangan kepemilikan tanah hak milik oleh orang asing
              di dalam UUPA adalah untuk melindungi bumi air ruang angkasa

              dan kekayaan alam dari  penguasaan dan eksploitasi asing. Dengan



              20  Sudargo Gautama, Hukum Agraria..., Ibid., hlm. 87-88.
              21   Sudargo Gautama, Hukum Agraria..., Ibid., hlm. 89.
              22  Adol utawa angliyerake wewenang andarbeni utawa nganggo bumi …
                  marang  wong kang dudu  bangsa Jawa lan  maneh nyewaake utawa
                  nggaduhake bumi gawe marang wong kang  dudu  bangsa  Jawa,  …
                  kalarangan   (Menjual atau memindahkan hak milik atau  hak pakai
                  atas tanah …kepada bukan bangsa Jawa  (baca: bangsa Indonesia) dan
                  juga menyewakan atau menggaduhkan tanah kepada bukan bangsa Jawa
                  (baca: bangsa Indonesia), …dilarang).  Tri  Widodo  W Utomo,  Hukum
                  Pertanahan dalam Perpektif Otonomi Daerah, Yogyakarta: Navila, 2002,
                  hlm. 108.

              23  Tri Widodo W Utomo, Hukum..., Ibid., hlm. 106.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37