Page 33 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 33

10    FX. Sumarja


            demikian, hak-hak atas tanah WNI terlindungi dari eksploitasi asing
            dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai. Selain
            itu, orang asing akan lebih memilih hak atas tanah yang memang
            diperkenankan baginya, yaitu HP dan HSB. Tujuan larangan tersebut
            sejalan  dengan  tujuan  negara  yang  tertuang dalam  Konstitusi
            Indonesia yaitu pada alinea ke-4 Pembukaan dan Pasal 33 ayat (3)
            UUDNRI 1945.


            B.   Problematika Pengaturan Kepemilikan Hak Atas Tanah
                Bagi Orang Asing

                Pemerintah  dalam menjalankan ketentuan Pasal 42  dan 45,
            khususnya  dalam menegakkan ketentuan Pasal  9, 21, 26  dan 27
            UUPA,  telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No.
                  24
            14 Tahun 1982 tentang Larangan Penggunaan Kuasa Mutlak Sebagai
            Pemindahan  Hak  Atas  Tanah (Instruksi Mendagri  No. 14  Tahun
            1982).  Instruksi ini dikeluarkan atas respon banyaknya pelanggaran
                 25
            terhadap ketentuan Pasal 9 dan 26 UUPA, yaitu praktik pemindahan
            tanah  hak  milik  kepada orang asing dengan cara  penyelundupan
            hukum.  Selain itu, penyelundupan hukum terjadi melalui lembaga
                   26


            24  Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 40  Tahun
                1996 tentang  Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
                Atas Tanah (PP No. 40 Tahun 1996); PP No. 41 Tahun 1996 tentang
                Pemilikan Rumah  Tempat  Tinggal  Atau Hunian Oleh Orang  Asing
                yang Berkedudukan di Indonesia (PP No. 41 Tahun 1996).
            25  Dalam buku Maria SW. Sumardjono,  Tanah  Dalam  Perspektif Hak
                Ekonomi Sosial dan Budaya, Jakarta: Buku Kompas, 2009, hlm. 17; dan
                dalam buku Jeremias Lemek, Mencari Keadilan, Pandangan Kritis Terhadap
                Penegakan Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Galangpress, 2007, hlm. 200,
                205, 210-212 terdapat kekilafan penulisan  nomor Instruksi Menteri Dalam
                Negeri, yaitu  Nomor 23, yang benar Nomor 14.
            26  Maria SW. Sumardjono,  Alternatif  Kebijakan  Pengaturan Hak  Atas
                Tanah Beserta Bangunan bagi Warga Negara Asing dan Badan Hukum
                Asing, Jakarta: Buku Kompas, 2007, hlm.  14-15.  Menurut  Maria SW.
                Sumardjono terdapat enam cara penyelundupan hukum, yaitu melalui
                perjanjian pemilikan tanah dan surat kuasa, perjanjian opsi, perjanjian
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38